MIX.co.id - HaluApp hadir sebagai marketplace online berbasis web dan Apps yang menghubungkan para kreator independen dan konsumen Gen Z untuk menjual, berdagang, dan berbelanja beragam barang dan layanan digital, terutama di bidang entertainment dan lifestyle retail.
Platform ini juga bertujuan untuk memberikan jalan bagi brand global dan lokal untuk memperluas jangkauan dan menjalin kemitraan dengan para kreator terpercaya di Indonesia.
HaluApp digagas oleh tiga founder kelahiran Surabaya, yang sebelumnya bekerja di Amartha Finance, Google, Uber, dan TikTok di Asia Pasifik.
Untuk merayakan basis pengguna awal yang setia, para founder HaluApp--Andree Wijaya, Marcell Tee, dan Yoshi Gondokusumo--akan menggelar annual summit bertajuk game dan anime untuk para kreator dan mitra brand pada Oktober ini. Tidak seperti festival kebanyakan, ini akan menjadi pertama kalinya platform teknologi Indonesia menyelenggarakan acara gala di H Superclub di kawasan pusat bisnis SCBD Jakarta.
Summit Gala tahunan HaluApp ini diberi codename HaluWeen, dan akan menghadirkan sederet kreator selebriti dari sektor anime dan gaming Gen Z, seperti Cosplayer Malaysia Hakken, Twitch Livestreamer asal Australia KNITE, dan duo model kreator Ying Tze dan Prestonles. Summit yang berdurasi 10 jam ini akan menampilkan pertunjukan bertema anime dan game, termasuk dance performance, song concert, fan meeting, live award,
costumed fest, dan demo game exhibition. Acara ini akan direkam dan tersedia untuk ditonton ulang. Acara ini diselenggarakan oleh HaluApp beserta jaringan brand partners.
Dari data yang terlampir, HaluApp dilaporkan memiliki lebih dari 3.800 pembuat konten independen dan lebih dari 15.000 userbase. Terlebih lagi, pengguna berusia antara 18 dan 35 tahun menyumbang 90% dari demografis platform. Rata-rata pengguna HaluApp menghabiskan lebih dari 200 ribu rupiah untuk setiap satuan barang dan jasa digital di platform tersebut.
“Gen Z di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan selama pandemi ini. Hampir semuanya hadir secara online, dan transaksi digital sudah menjadi hal yang lumrah. Di antara perdagangan e-commerce yang makin ramai, perekonomian jasa kreatif menjadi sebuah penopang yang ingin kami dukung. Value-added services economy atau ekonomi jasa bernilai tambah, tergolong amat beragam dan terfragmentasi, hingga menyumbang lebih dari 45% komposisi GDP Indonesia berdasarkan data World Factbook,” terang Wijaya.
“Kreator kini masih mengandalkan trade events di akhir pekan, menjawab SMS individu di Instagram dari brand, hingga memenuhi pesanan melalui formulir yang diisi tangan dan email. Infrastruktur yang ada tidak membuat pekerjaan para kreator independen menjadi mudah. Itu memakan waktu dan tidak produktif,” tambah Tee.
HaluApp melihat hal itu sebagai peluang untuk menawarkan solusi plug-and-play bagi brand dan kreator. "Kami mengambil langkah-langkah kecil terlebih dahulu dengan mengarahkan pandangan kami pada demografi inti Gen Z. Di HaluApp, kreator independen dapat melakukan satu-kali pendaftaran, dan secara instand menerima pesanan atau commission komersil dari followers dan brands untuk berbagai kategori layanan, mulai dari karya ilustrasi dan foto hingga pembuatan branded video. HaluApp menjadi platform bagi mereka,” papar Wijaya.
Sementara itu, dikatakan Gondokusumo, “Bagi brand internasional dan lokal, HaluApp memberi mereka jalur untuk menemukan dan mengumpulkan komunitas, sehingga memudahkan para marketer untuk menjalankan kampanye di Indonesia. Kredo kami adalah kreator memahami platform dan audiens dengan lebih cepat dan lebih dalam dari siapa pun. Tantangan era ini adalah membuat publisher besar internasional dan lokal untuk mengeluarkan dana dan berinvestasi di Indonesia, yang secara historis menakutkan untuk dipahami dan cukup esoterik. HaluApp adalah proposisi bernilai tambah yang kami tawarkan kepada pebisnis dan brands."
Saat ini, situs web dan aplikasi HaluApp aktif digunakan oleh lebih dari tiga ribu pembuat konten. Co-founder Tee memperkirakan jumlah tersebut akan meningkat menjadi sepuluh ribu pada akhir tahun ini. Secara paralel, HaluApp kini mulai menambahkan metode pembayaran internasional untuk pasar regional di luar Indonesia.