Hanya 97 Platform Pindar yang Legal dan Diawasi OJK

MIX.co.id – Di era digital saat ini, fintech P2P lending atau Pinjaman Daring (Pindar) memiliki peran krusial dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia.

Di tengah pesatnya pertumbuhan platform Pindar, saat ini terdapat hanya 97 platform Pindar yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan total 22,42 juta rekening pengguna aktif.

Outstanding pendanaan mencapai Rp77,02 triliun dengan kontribusi signifikan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yakni sebesar Rp28,25 triliun atau 36,67% dari total pendanaan.

Hal itu ditegaskan Deputi Direktur Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan, Naomi Triyuliani, di acara media gathering bertajuk ‘Pre-Event RC 7th Anniversary: Navigating the Future of Digital Finance Beyond Lending’ yang diinisiasi oleh PT Kredit Utama Fintech Indonesia (RupiahCepat), di Jakarta, baru-baru ini (18/3).

Terkait dengan maraknya platform pindar yang beredar, ia mengingatkan pentingnya memilih layanan keuangan yang legal dan berizin agar masyarakat terhindar dari risiko pinjaman ilegal.

“Kami terus mengedukasi masyarakat untuk selalu memeriksa legalitas platform yang digunakan, memilih penyelenggara yang transparan, dan memastikan mereka memahami hak serta kewajiban sebagai pengguna layanan keuangan digital,” tegas Naomi.

Selain itu, melalui Gerakan Nasional Cerdaskan Keuangan (GENCARKAN), OJK menargetkan edukasi keuangan ke seluruh kabupaten/kota, termasuk 10 kelompok prioritas, dengan cakupan hingga 50 juta masyarakat Indonesia.

Direktur RupiahCepat, Anna Maria Chosani yang hadir sebagai pembicara, menegaskan bahwa tahun ini adalah HUT ke-7 RupiahCepat. Selama tujuh tahun terakhir, RupiahCepat telah bertransformasi menjadi lebih dari sekadar platform pinjaman daring.

Sejak berdiri, RupiahCepat memiliki izin dan diawasi oleh OJK serta menjadi salah satu pemain utama di industri ini karena layanannya yang cepat, aman, dan transparan.

“Kami terus berinovasi untuk menghadirkan layanan keuangan digital yang tidak hanya aman dan transparan, tetapi juga mampu memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan literasi keuangan,” ujarnya.

Di kalangan pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) misalnya, pihaknya tahun lalu menggelar event ‘RC Greenovation Day’, sebuah inisiatif yang berfokus pada pemberdayaan UMKM berbasis lingkungan.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)