Pasca PT Satria Antara Prima Tbk. (SAP Express) menggelar Penawaran Umum di pasar bursa pada 27 September 2018 lalu, saham SAP Express mencatatkan kelebihan permintaan hingga dua kali lipat dari yang seharusnya dijatahkan pada saat IPO (Initial Public Offering). Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat terbukti sangat antusias terhadap SAP Express, perusahaan yang bergerak dalam industri kurir dan pengiriman barang.
Dikatakan Budiyanto Darmastono, Presiden Direktur sekaligus Pendiri SAP Express, "Nilai pesanan yang masuk pada saat penawaran umum mencapai tiga kali lipat dari target dana yang kami himpun melalui IPO.”
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa sangat tingginya animo dan keyakinan masyarakat terhadap IPO saham SAP Express, membuat SAP Express dapat menentukan harga di Rp 250 per saham. "Dengan harga tersebut, kami memberikan ruang bagi perkembangan nilai perusahaan setelah listing dengan tetap memerhatikan kebutuhan penggunaan dana saat ini," ucapnya.
Emiten berkode SAPX itu telah berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (3/10). Sebelumnya, SAP Express telah menetapkan harga Penawaran Umum Perdana Saham senilai Rp 250 per saham. Adapun jumlah saham yang ditawarkan ke masyarakat mencapai 433.333.300 saham atau setara dengan 52% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
"Sebelumnya, SAP Express mematok rentang harga antara Rp 220-Rp 260 per saham selama masa bookbuilding tanggal 31 Agustus hingga 10 September 2018 lalu. Sementara itu, total dana yang akan diserap oleh SAP Express melalui hajatan IPO itu mencapai lebih dari Rp 108 miliar. Jumlah tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan SAP Express," tutup Budi.