Himbara Berkolaborasi dengan idEA Hadirkan DigiKU

MIX.co.id - Pinjaman Online (pinjol) ilegal makin marak seperti sebuah solusi bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang membutuhkan kemudahan dan kecepatan proses dalam pengajuan pinjaman. Hanya KTP dan akses pada ponsel pribadi, seseorang akan dengan mudah mendapat pinjaman bahkan hingga puluhan juta rupiah.

Kemudahan dan kecepatan seperti itu, sebelumnya tidak bisa diperoleh dari perbankan. Banyak masyarakat yang urung mengajukan kredit ke bank dan memilih pinjol karena menginginkan pencairan yang lebih cepat tanpa harus menyerahkan berlembar-lembar dokumen.

Menyikapi fenomena tersebut, DigiKU pun dihadirkan. Platform ini dimotori oleh empat bank milik negara yang tergabung dalam Himbara, yaitu BRI, Mandiri, BNI, dan BTN. Menggandeng industri eCommerce, DigiKU membuka akses sangat luas bagi pelaku usaha yang sudah onboard di platform.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan pentingnya mendukung transformasi digital dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM. “Kami berharap digiKu dapat semakin menyasar para pelaku usaha secara daring dan mempermudah pengajuan pinjaman dengan suku bunga kredit yang rendah dan terjangkau, dengan jangka waktu yang sesuai.”

Dia juga berharap ada penyelarasan digiKU dengan QRIS agar semua transaksi pelaku usaha bisa tercatat secara digital. “Hal ini nantinya dapat menjadi parameter kredit scoring, sehingga membantu pelaku usaha dalam mengajukan kredit,” ucapnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga menyampaikan dukungannya pada DigiKU. Dia menyambut baik kerja sama perbankan dengan industri e-commerce melalui Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) untuk penyelarasan data. “Himbara dan e-commerce sudah selaraskan data, sehingga proses pengajuan kredit bisa dipercepat tanpa tatap muka dan dengan bunga yang kompetitif," ujarnya.

Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyambut baik kerja sama ini karena akan sangat membantu pelaku usaha. “Kami berharap banyak pelaku UMKM yang akan terbantu. Selama penyelenggaraan Gernas BBI saja penambahan jumlah yang onboard ke platform e-commerce sudah mencapai 8 juta pelaku usaha. Belum lagi yang sudah lebih dulu onboard,” ujarnya.

Selanjutnya, Ketua Himbara Sunarso menyatakan optimismenya akan DigiKU. “DigiKU diharapkan membuka akses bagi masyarakat di seluruh daerah untuk bisa menjangkau produk perbankan yang lebih aman dan nyaman.”

Untuk mengakses DigiKU, pelaku usaha bisa mengakses digiku.id terlebih dulu. Pelaku usaha bisa memilih salah satu produk dari empat bank Himbara. Pengajuan bisa melalui laman digiku.id yang nanti diarahkan ke halaman pengajuan masing-masing bank, serta akan divalidasi dan verifikasi oleh bank yang dituju. Pengajuan pun akan lebih mudah layaknya pinjaman online. Keunggulan lainnya, DigiKU menawarkan pinjaman dengan bunga sangat ringan dan tenor pembayaran yang bisa disesuaikan. Sementara pinjaman online ilegal, menerapkan tenor yang sangat singkat, yakni sekitar 7-14 hari saja.

Tags:
DigiKU UMKM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)