Indonesia tengah mengalami transformasi digital. Hal itu ditandai dari menjamurnya bisnis para startup yang berbasis digital, tumbuhnya bisnis eCommerce yang pada tahun 2016 diperkirakan mencapai US$ 4,89 miliar, penetrasi smartphone yang begitu pesat, hingga “banjir” pengguna social media.
Vice President Global Chief Technology Officer Hitachi Data Systems Hubert Yoshida
Bahkan, saat ini, pemerintah Indonesia tengah fokus melakukan digitalisasi dalam hal pelayanan publik. Termasuk, membangun Palapa Ring, yang merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36 ribu kilometer.
Tentu saja, hal itu menjadi “angin” segar bari para pelaku bisnis. Tanpa terkecuali, Hitachi, perusahaan yang memberikan solusi bisnis dengan memanfaatkan teknologi, antara lain teknologi baru seperti mobile, social, cloud, dan big data anaytics. Ya, sebagai perusahaan yang memiliki misi untuk senantiasa berperan dalam masyarakat melalui pengembangan teknologi dan produk yang unggul dan asli, maka Hitachi memiliki komitmen untuk mendukung proses transformasi digital di Indonesia.
Diakui Vice President Global Chief Technology Officer Hitachi Data Systems Hubert Yoshida, “Pasar Indonesia sangat menjanjikan. Selain dapat dilihat dari pertumbuhan bisnis eCommerce dan perusahaan berbasis digital, menjanjikannya pasar Indonesia juga disebab dari tingginya populasi generasi millennial yang mencapai 40%. Sejatinya, generasi millennial sangat akrab dengan dunia digital.”
Sayangnya, dikatakan Yoshida, pemahaman pelaku bisnis di Indonesia akan transformasi digital masih keliru. “Artinya, mereka berpikir bahwa dengan memiliki website, social media, dan melakukan penjualan lewat online, perusahaan sudah merasa melakukan transformasi digital. Untuk itu, diperlukan upaya edukasi,” tegasnya.
Padahal, menurutnya, pemahaman transformasi digital yang menyeluruh adalah ketika perusahaan telah dapat memanfaatkan teknologi baru—seperti mobile, social, cloud, dan big data analytics—untuk mengubah tidak hanya bisnis proses internal perusahaan menjadi lebih efesien terhadap biaya. Akan tetapi, juga sanggup membuat perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggan, termasuk memuaskan pelanggan. “Bahkan, transformasi digital yang menyeluruh juga dapat membuka peluang atau model bisnis baru bagi perusahaan,” tambah Yoshida.
Di tengah persaingan bisnis yang ketat dan perubahan perilaku konsumen yang mengarah pada digital, maka perusahaan dituntut untuk memanfaatkan teknologi digital demi mengubah tiga bisnis kunci mereka. Ketiganya, customer experience, proses operasional, dan model bisnis. Ia mencontohkan, perusahaan yang sudah sukses menjalankan tiga bisnis kunci itu adalah AirBnB—platform eCommerce khusus untuk kamar sewaan.
“Tanpa investasi besar, minim people (SDM), serta tidak mempunyai hotel, namun popularitas dan pertumbuhan bisnis AirBnB sangat pesat. Bandingkan dengan Marriot yang berinvestasi sangat besar, memiliki banyak hotel, dan jumlah SDM yang tidak sedikit, namun pertumbuhannya kalah pesat dengan AirBnB. Kuncinya, karena AirBnB telah memanfaatkan teknologi untuk membangun bisnisnya, baik untuk customer experience, proses operasional, hingga model bisnis,” ujarnya.
Diuraikan Yoshida, salah satu cara untuk memastikan bahwa perusahaan telah siap menjalani transformasi digital adalah dengan memastikan bahwa infrastruktur Teknologi Informasi (TI) yang dimiliki perusahaan sudah siap untuk mengolah dan memahami data. Terkait kebutuhan itu, lanjutnya, Hitachi memiliki HDS Converged Solutions yang membantu perusahaan untuk dapat memiliki infrastruktur yang siap beradaptasi dengan tantangan di era digital seperti sekarang.
“Dengan solusi HDS, perusahaan akan dapat menghemat waktu dengan mengurangi downtime serta mempercepat waktu untuk merilis produk di pasar. Termasuk, menghemat biaya dengan sebuah sistem yang fleksibel dan berkala. Perusahaan juga dapat melakukan investasi secara tepat dan membuat keputusan bisnis yang tepat,” tegasnya, yang menyebutkan solusi HDS dari Hitachi banyak digunakan oleh perusahaan perbankan dan telko.
Terkait minimnya pemahaman perusahaan-perusahaan di Indonesia—terutama perusahaan SME (Small Medium Enterprise)--maka Hitachi Indonesia rutin menggelar kegiatan edukasi. Antara lain kegiatan seminar, hingga edukasi melalui media (jurnalis). “Bahkan, kami juga memiliki HDS Academy, berupa program pelatihan. HDS Academy juga hadir dalam bentuk pelatihan online atau portal online,” tutupnya.