HOSPITAL EXPO, MICE INDUSTRI KESEHATAN TERBESAR DI INDONESIA

Tahukah Anda bahwa Hospital Expo adalah MICE terbesar di industri kesehatan Indonesia? Dari 820 booth peserta pada Hospital Expo ke-30 yang diselenggarakan baru-baru ini, hampir sepertiga merupakan exhibitor dari luar negeri (Cina, Taiwan, Korea, Jerman, Jepang, Malaysia, Pakistan, Belanda, Ceko, New Zealand, dan lain-lain). Exhibitor ini antara lain adalah perusahaan alat kesehatan, emergencyvehicle, Health Care Service, Kitchen & Laundry Management, Hospital Security System, dan lain sebagainya. Uniknya, meskipun judulnya Hospital Expo, ternyata tidak sampai 20 Rumah Sakit yang membuka booth pada expo ini.

Dari sisi jumlah pengunjung, dalam empat hari penyelenggaraannya (18-21 Oktober 2016), event ini dikunjung sekitar 20.000 orang yang terdiri dari para dokter, pemilik dan pengelola Rumah Sakit dan klinik sampai mayarakat umum yang datang sekadar untuk mencari alat kesehatan untuk kebutuhan pribadi.

Menurut Dr. Robert Imam Sutedja, Ketua Departemen Pengembangan Usaha Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, pengelola Event Organizer expo ini, dari tahun ke tahun jumlah partisipan dan pengunjung event ini terus meningkat. “Jadi, event ini mestinya mendatangkan devisa, karena ada orang asing yang berpartisipasi. Diharapkan ini mendatangkan multiflyereffect,” tuturnya. Sebagai gambaran saja, penyelenggara event tahunan ini mematok biaya sewa booth US$2.600 hingga US$4.000 per booth.

Ditanya tentang nilai transaksi selama expo ini berlangsung, Dr. Robert mengaku tidak pernah mendata nilainya. “Indikator kesuksesan event ini, exhibitor selalu langsung booking lagi booth untuk penyelenggaraan tahun depan,” tuturnya dalam pembicaraan santai jelang penutupan event yang menyita seluruh ruangan di gedung Jakarta Convention Center ini (total luas pameran sekitar 13.218 meter persegi).

Expo yang dipadukan dengan Seminar Nasional, Talkshow, dan Kongres Tahunan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) ini tentu tidak ujug-ujug sebesar ini. Dr. Robert memulainya pada 1978 bersamaan dengan lahirnya PERSI. Menurut Dr. Robert, dibutuhkan persistensi dan konsitensi dalam menetapi penyelenggaraan event sebesar ini. “Apalagi tantangan setiap waktu berubah-ubah. Perkembangan di luar negeri makin maju. Jumlah Rumah Sakit makin banyak. Makin banyak partisipan yang harus dilayani secara ekstra,” tuturnya.

Mantan aktivis Dewan Mahasiswa pada era 1978 ini mencatat sejumlah harapan kepada penyelenggara negara agar event yang mendatangan devisa ini mendapat perhatian lebih besar. “Faktor pendukung suksesnya event ini antara lain keamanan, kepercayaan dari negara asing, dan pelayanan sejak dari airport,” tuturnya. Ini yang harus dijaga, lanjutnya

Expo serupa biasanya juga digelar di sejumlah daerah, yaitu Surabaya dan Medan, Dalam waktu dekat, katanya, expo ini juga akan diselenggarakan di Palembang, sebagai daerah ekspansi yang baru. (Lis Hendriani)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)