MIX.co.id - Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-32, PT LG Electronics Indonesia (LG) menggelar aksi penanaman 32 ribu pohon, di beberapa lokasi seperti Jakarta, Kalimantan, dan Sumatera. Program penanaman akan berlangsung secara simultan dan rencananya akan berakhir pada April 2023 mendatang.
Khusus untuk wilayah Jakarta, LG Electronics Indonesia memberikan sebanyak 4.000 bibit tanaman mangrove yang akan ditanam di Pulau Rambut, Kepulauan Seribu.
Sebagai pembuka kegiatan penanaman pohon ini, LG telah menandatangani nota kesepahaman dengan BKSDA Jakarta, di Suaka Marga Satwa Muara Angke, Jakarta.
“Sepanjang beroperasinya di Indonesia, LG telah menjadi bagian dan mendampingi kehidupan beberapa generasi. Memperingati hari jadi ini, kami ingin memberikan sesuatu bagi generasi masa depan di negeri ini,” papar Lee Taejin, President of LG Electronics Indonesia.
Penanaman pohon ini dilakukan sekaligus menjadi penanda konsistensi LG dalam mendukung upaya pemerintah bagi peningkatan perhatian pada keberlangsungan lingkungan hidup.
"Lepas dari seremoninya, kegiatan ini merupakan simbolisasi bagi pernyataan konsistensi LG bagi perhatian pada keberlangsungan lingkungan hidup di Indonesia,” urai Jay Jang, Marketing and Relations Director of LG Electronics Indonesia.
Pada kesempatan ini, Lee Taejin juga menjelaskan berbagai inovasi yang melengkapi berbagai produknya di Indonesia. Di antaranya, produk LG berbasis teknologi inverter seperti kulkas, mesin cuci, hingga penyejuk ruangan (air conditioner atau AC).
Di sisi lain, LG juga terus memperluas produknya di Indonesia yang telah dilengkapi fitur LG ThinQ. Berwujud sebuah aplikasi yang mampu menjadi kendali berbagai perangkat elektronik melalui keterhubungan WiFi, keberadaannya memungkinkan pengguna melakukan berbagai upaya penghematan energi melalui berbagai penyesuaian pengoperasian produk di dalamnya tanpa harus kehilangan kenyamanan dalam menggunakannya.
"Berbagai upaya melalui intervensi teknologi ini menjadi bagian dari komitmen global LG untuk melakukan pengurangan emisi atau jejak karbon dalam seluruh rantai produksi dan distribusinya," tutup Lee Taejin.
Foto: Ihsan Sulaiman
