MIX.co.id – Indonesia Gastronomy Community (IGC), komunitas non-profit pecinta makanan Indonesia, memperkenalkan program edukasi pendidikan karakter berorientasi gastronomi Indonesia. Kegiatan edukasi tematik ini menekankan pentingnya perilaku dan pengalaman makan siang yang baik dan bergizi di sekolah.
Ketua Umum IGC Ria Musiawan menyatakan, pihaknya ingin berpartisipasi dalam rangka menyukseskan program makanan bergizi di sekolah.
Kegiatan edukasi bertujuan menciptakan pemaknaan yang baik serta megembangkan karakter anak bangsa agar efektivitas intervensi gizi anak menjadi optimal.
“Selain itu, edukasi untuk membantu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan perilaku peduli terhadap kesehatan, lingkungan, dan kecintaan pada kearifan lokal,” ujarnya di sela-sela acara edukasi, Sabtu (14/12), di Jakarta. Kegiatan edukasi dihadiri para guru dari sejumlah sekolah dasar.
Guru berperan penting dalam pembentukan karakter siswa sekolah, sebagaimana disampaikan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan.
Peran guru adalah seperti orang tua, terutama ibu, yang mendorong pendidikan holistik agar apa yang disampaikan di sekolah juga sampai di rumah.
“Dalam membentuk karakter anak, tidak bisa mengandalkan pada pendidikan sekolah saja, namun dari rumah. Maka, sekolah tidak hanya memberikan makan, namun memastikan apakah pola makan dapat dibawa ke rumah," ucap Veronica Tan.
IGC melihat program makan siang bergizi di sekolah sebagai inisitaif pemerintah yang luar biasa karena tidak hanya menyediakan makanan sehat dan bergizi, tetapi menjadi kesempatan emas untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada generasi penerus bangsa.
Dalam ilmu gastronomi, kata Musiawan, makanan bukan hanya sekedar kebutuhan biologis, tetapi juga penting dalam membentuk karakter positif, seperti kebersamaan, rasa syukur, dan penghargaan terhadap keberagaman budaya.
“Makan siang di sekolah menjadi sarana ideal untuk mengajarkan etika makan, kerja sama, kebersihan, dan mindful eating yang membentuk pola makan dengan penuh kesadaran,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina IGC, Prof Nila Moeloek menekankan bahwa salah satu kunci penting dari Indonesia Emas 2045 adalah pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Tidak hanya dari sehat fisik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, kecerdasan emosional, serta daya saing yang global yang dibentuk sejak dini.
“Anak yang dibangun hari ini akan menjadi fondasi dari bangsa yang kuat di masa depan. Dengan makan di meja sekolah, anak-anak belajar tentang disiplin, rasa hormat dan kerja sama dalam membangun solidaritas,” paparnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari komitmen IGC dalam Gastronomi Indonesia yang Bijak dan Berkelanjutan yang dicanangkan pada hari Gastronomi Berkelanjutan 2024.
Gastronomi berkelanjutan adalah pendekatan pengolahan dan penyajian makanan yang memprioritaskan dan mempromosikan penggunaan bahan pangan yang ramah lingkungan, mendukung kesejahteraan petani lokal, dan menjaga keanekaragaman hayati. ()