Bangunan ramah lingkungan (green building) di Indonesia relatif masih jarang diterapkan. Minimnya kesadaran dari pemilik (owner) atau investor dianggap menjadi salah satu penyebab minimnya aplikasi green building di Tanah Air.
Anggapan tersebut rupanya tidak berlaku bagi rumah sakit (RS) IMC Bintaro, Jombang, Tangerang Selatan. Pihak pengelola membangun gedung rumah sakit dengan menerapkan konsep green building. Pembangunannya dimulai tahun ini, di atas lahan 18 ribu M2 berlantai 7 ini memanfaatkan panel surya (solar cell) untuk menghasilkan tenaga listrik. Selain itu, penggunaan material tembus pandang (kaca) diharapkan mampu mengurangi konsumsi listrik.
“Panel surya mampu menghemat hingga 30% tenaga listrik,” ujar Ani Yuliani, Direktur PT Ichsan Medical Center sekaligus pemilik (owner) kepada media saat acara buka bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim yang berlangsung di gedung RS IMC Bintaro, Senin (4/6).
Tidak cuma itu. Bangunan dilengkapi bak penampung air hujan (reservoir) berkapasitas 2.500 M3 yang dipakai untuk menyiram taman (gardening), sekaligus sebagai resapan. Reservoir dapat menghemat penggunaan air bersih.
Saat ini pekerjaan pembangunan gedung yang merupakan perluasan gedung lama rumah sakit sudah mencapai 60% rampung. “Awal tahun depan kami targetkan gedung sudah bisa beroperasi dengan kapasitas layanan pasien 250 tempat tidur (bed),” imbuhnya. Investasi pembangunannya mencapai Rp350 miliar.
Melalui pembangunan tersebut, RS IMC Bintaro meningkat menjadi Kelas B karena telah memenuhi peningkatan standar rumah sakit sesuai ketentuan. “Setiap hari, sekitar 600 pasien rujukan BPJS datang ke sini untuk layanan kesehatan,” tutur Vebry Haryati Lubis, Direktur RS IMC Bintaro.
Dalam cara tersebut , pihaknya memberi santunan kepada 100 anak yatim warga sekitar. Program santunan adalah program rutin yang diselenggarakan tiap tahun. “Tujuannya untuk berbagi, di bulan Ramadhan yang berkah ini,” tandas Vebry.