Animo masyarakat Indonesia untuk bertransaksi online menjelang Tahun Baru Imlek tahun ini tercatat meningkat sebesar 93% dibandingkan dengan tahun 2020 lalu. Demikian hasil survey online yang dirilis Neurosensum, perusahaan jasa konsultasi dengan solusi riset neuroscience dan AI (Artificial Intelligence).
Sejak April 2020, akselerasi transaksi digital tercatat melonjak berkali lipat dikarenakan lockdown berskala nasional demi menekan angka penularan virus Covid-19. Mulai dari belanja secara online di platform e-commerce, jasa ojol, hingga dompet digital, digunakan demi kemudahan kebutuhan sehari-hari.
Diterangkan Mahesh Agarwal, Managing Director, Neurosensum Indonesia, menyambut 2021, Neurosensum menggelar riset digital dengan topik berfokus pada penggunaan e-wallet terhadap 1.000 responden berusia produktif (19-45 tahun) secara serentak di 8 kota besar di Indonesia, yakni kawasan Jabodetabek, kota besar di Pulau Jawa, serta kota besar lainnya di Indonesia.
“Sebanyak 50% responden telah berkeluarga, dan 50% sedang tidak dalam status berkeluarga. Mayoritas penghasilan para peserta tergolong dalam kategori ekonomi sosial berkelas low to middle,” urainya.
Fakta lain yang terungkap dari survey online Neurosensum kali ini adalah sekitar 61% responden mengatakan bahwa pada Hari Raya Imlek tahun ini, mereka akan makan bersama keluarga mereka. Kemudian, 58% responden akan merayakan dengan cara mengunjungi sanak saudara. Lalu, 49% responden mengungkapkan bahwa perayaan akan diisi dengan mengunjungi tempat wisata bernuansa perayaan Imlek.
Silaturahmi saling mengunjungi keluarga, sanak saudara, dan sahabat menjadi tradisi yang terbatas tahun ini. Namun, tradisi pemberian angpao (amplop merah) tetap menjadi salah satu keunikan perayaan yang dilestarikan.
“38% responden mengatakan bahwa mereka akan menggunakan uang tunai sebagai bentuk tanda pemberian angpao, lalu 50% menggunakan e-wallet sebagai sarana pemberian angpao. Itu artinya, masyarakat yang merayakan Imlek kini sudah cukup fasih dalam mengerti fitur dan kemudahan e-wallet dalam bertransaksi sehari-hari,” lanjutnya.
Meskipun kurang dari 20% responden yang merayakan Tahun Baru Imlek, namun sekitar 93% dari total keseluruhan responden (baik yang merayakan maupun yang tidak merayakan Imlek) mengatakan bahwa mereka menanti-nantikan akan berbelanja di platform e-commerce favorit jika ada promosi khusus.
Mengenai ukuran basket size, 32% merencanakan budget yang sama dengan tahun lalu, tapi 52% mencoba untuk menekan budget perayaan Imlek lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Oleh karena itu, promo di e-commerce favorit tetap menjadi incaran ampuh pada bulan ini.
Bicara soal produk yang ingin dibelanjakan, hasilnya kategori yang masih jadi incaran belanja Tahun Baru Imlek antara lain baju dan produk fesyen (86%), produk kecantikan (80%), dan sepatu (70%). “Yang tak kalah menarik, terdapat beberapa pos pengeluaran yang besaran anggarannya masih sama dengan tahun lalu seperti donasi, belanja keluarga, dan makan-makan bersama keluarga,” pungkasnya.