Tengah mengincar rating bintang lima versi Skytrax, Bandara Internasional Soekarno Hatta melalui Angkasa Pura (AP) II melakukan berbagai pembenahan. Maklum saja, sampai saat ini, rating bandara Soekarno Hatta masih pada posisi bintang tiga.
Berbagai upaya pembenahan yang dilakukan AP II adalah dengan menghadirkan konsep Smart Airport berbasis digital. Ya, AP II memang tampak serius melakukan transformasi bisnis. Salah satu pilot project-nya adalah Terminal 3 Soekarno Hatta.
“Kami genjot pembangunan infrastruktur fisik maupun lunak. Mulai dari soft infrastructure berupa penerapan Teknologi Informasi dalam rangka menunjang smart airport di bandara-bandara yang dikelola AP II, hingga Quick Win untuk airport go digital yang sudah ditetapkan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” ungkap Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.
Saat ini, lanjut Awaluddin, di Terminal 3 sedang dibangun command center dan war room, yang menyajikan sejumlah data real time guna memantau layanan hingga kinerja perseroan. “Kunci dari smart airport adalah sensing, alias kita bisa tahu performa dan kebutuhan lapangan. Command center dan war room ini akan menyajikan data real time untuk dieksekusi,” tegasnya.
Ada sembilan program utama yang siap dilancarkan demi mewujudkan konsep Smart Airport di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Sembilan program tersebut yakni penyediaan aplikasi mobile, kios self service check in dan baggage drop, peningkatan bandwidth WiFi menjadi 50 Mbps per access point, smart toilet, smart parking building, pembuatan fleet management system untuk shuttle dan public bus bandara, digitalisasi proses antrian taksi, pembangunan airport operation control center, serta integrasi automatic baggage handling system (Automatic BHS).
“Beberapa program sudah kami realisasikan atau sudah pada tahap uji coba, seperti WiFi super cepat, kios self service check in dan baggage drop, digitalisasi proses antrian taksi, operation control center, serta smart toilet,” katanya.