MIX.co.id - Kini, kue tradisional Indonesia mulai tampil dengan cita rasa dan bentuk yang lebih kekinian tanpa meninggalkan identitas aslinya. Tren ini mulai terlihat di segmen UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan ibu-ibu milenial. Mereka berani berkreasi menciptakan aneka jenis kue tradisional yang dibalut cita rasa lidah konsumen masa kini.
Diungkapkan Marketing Manager BOLA Deli Dwi Rahayu, saat ini adalah momentum untuk mengembalikan animo pasar terhadap kue tradisional khususnya pasar milenial. “Dulu, kue tradisional dianggap tidak menarik bagi kaum muda, karena tampilan dan rasanya yang kurang kekinian, tidak tahan lama, dan cara pembuatan ribet. Tapi sekarang, rasa dan bentuk kue tradisonal tidak kalah menarik dengan kue modern,” yakinnya.
Chef Devina Hermawan menambahkan bahwa kreativitas masyarakat dalam mengolah jajanan tradisional Indonesia bisa dilakukan dengan memodifikasi sajian tersebut, tanpa menghilangkan bahan utama dan proses pembuatannya. Misalnya, klepon yang diisi dengan cokelat atau keju atau gemblong yang dibalut green tea. Bahkan, kini banyak pelaku usaha kecil yang juga membawa hidangan tradisional ke dalam bentuk modern seperti kue ulang tahun ataupun dipadukan dengan cake modern.
“Membuat fusion Indonesian snack juga bisa membuka peluang bagi para pelaku UMKM untuk menyajikan sajian unik dengan tetap menonjolkan jajanan asli khas Indonesia. Dan untuk menghasilkan kue-kue yang enak, tentunya tidak terlepas dari peran bahan utama yang digunakan dan pastikan bahan-bahan tepungnya memiliki kualitas yang lembut, putih dan wangi alami supaya menghasilkan kue yang enaknya jadi beda,” ungkap Chef Devina.
Sementara itu, Ahli Kuliner Indonesia Chef Fatmah Bahalwan, yang juga pendiri Natural Cooking Club (NCC), mengatakan bahwa jajanan tradisional memang kerap dilupakan kaum muda, karena dianggap ketinggalan zaman. Namun, dia optimis dengan kreativitas yang dapat menyulap hidangan tradisional menjadi lebih modern, maka tak hanya menarik secara visual, namun juga membuat enaknya jadi beda.
Berangkat dari fenomena itu, FKS Food sebagai produsen tepung ketan dan tepung beras merek BOLA Deli, berkomitmen menjadi solusi bagi para koki keluarga dan UMKM untuk berkreasi membuat kue tradisional dengan sentuhan kekinian. Guna menghasilkan kue tradisional dengan kualitas yang baik dan enaknya jadi beda, FKS Food memastikan produk-produk BOLA Deli telah terjamin kualitas dan keamanannya.
BOLA Deli telah mengantongi Halal Certified dan Safety Food Certified serta dengan dukungan infrastruktur pabrik yang berstandar internasional. FKS Food juga memastikan ketersediaan produk-produk BOLA Deli sudah cukup merata di jaringan pasar tradisional, mini market, supermarket, toko bahan kue, dan eCommerce. “Semuanya kami lakukan untuk mendorong masyarakat terus menyajikan jajanan tradisional Indonesia baik di dapur keluarga, maupun untuk kebutuhan usaha,” tegas Dwi.
Guna menginspirasi penyajian jajanan tradisional khas Indonesia dengan sentuhan kekinian, BOLA Deli menghadirkan inovasi-inovasi resep serta menjalin kolaborasi dengan chef-chef muda seperti Chef Devina Hermawan, Chef Putri Miranti, Chef Putri Habibie, dan Chef Diana Cahya. Sementara itu, untuk mendongkrak popularitas di segmen millennials, BOLA Deli menggandeng Sarwendah yang dikenal sebagai sosok selebritis yang cukup piawai membuat kue-kue kekinian. “Untuk semakin mengukuhkan kualitas produknya, BOLA Deli juga menjadi produk tepung andalan Master Chef Indonesian season 8,” tutup Dwi.