MIX.co.id – Pertama kali dalam sejarah, Lord Mayor of London menggelar jamuan Idul Fitri di Guildhall, London. Sekitar 300 tamu dari berbagai kalangan menghadiri acara yang diadakan pada Sabtu (9/4), usai salat Magrib berjamaah di Old Library.
Indonesia mendapat sorotan khusus dalam rangkaian acara malam itu. Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Irlandia, dan Organisasi Maritim Internasional (IMO), H.E. Desra Percaya, tampil membawakan lagu ‘Imagine’ karya John Lennon dengan alunan saksofon untuk menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan.
Usai lagu, dilanjutkan dengan tarian tradisional Sunda “Hayu Batur” dari kelompok tari ternama Lila Bhawa untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada audiens internasional.
“Jamuan ini adalah perayaan yang hangat. Ini mencerminkan keberagaman London dan semangat saling menghormati,” ujar Duta Besar Desra Percaya.
“Komunitas Muslim memainkan peran penting dalam kolaborasi ekonomi dan pembangunan Inggris,” imbuhnya dalam keterangan pers yang diterima redaksi di Jakarta, Senin (14/4).
Partisipasi Indonesia mendapat dukungan dari Equatorise, firma konsultan internasional yang berbasis di London dan Jakarta. Sebagai sponsor Indonesia, kehadiran Equatorise menunjukkan peran sektor swasta dalam membangun hubungan bilateral jangka panjang.
“Acara ini jadi momentum penting untuk memperkuat hubungan Inggris, Uni Eropa, dan ASEAN, termasuk Indonesia,” ujar Steven Marcelino, CEO dan Managing Partner Equatorise.
Hal ini, diakui Steven, sejalan dengan komitmen Equatorise dalam mendorong kolaborasi lintas sektor. “Seiring perubahan dinamika representasi publik, kami percaya sektor swasta memiliki peran penting dalam menjaga keterhubungan Indonesia di kancah global,” ungkapnya.
Lord Mayor of London, Alderman Alastair King DL, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kekuatan London ada pada keberagamannya. “Semakin besar kerja sama antar komunitas dan budaya, semakin besar pula potensi kita untuk memimpin di panggung global,” lontarnya.
Sementara Sadiq Khan, Wali Kota London sekaligus wali kota Muslim pertama di kota ini menegaskan, pemilik usaha, profesional, dan seniman Muslim merupakan bagian penting dari kesuksesan kota London.
“Komunitas ini memiliki akar sejarah yang panjang, lebih dari 500 tahun, dan terus membantu membentuk London sebagai kota global seperti sekarang,” papar Sadiq.
Kontribusi komunitas Muslim sangat signifikan. Menurut laporan lembaga kajian Equi, Ramadan diperkirakan menghasilkan sekitar £800 juta hingga £1,3 miliar tiap tahunnya bagi perekonomian Inggris.
Selain penampilan budaya, acara ini juga diisi dengan lelang seni oleh Sotheby’s, pertunjukan musik dari Kadialy Kouyate asal Senegal, hingga sajian hidangan khas Idul Fitri.
Tak ketinggalan, kehadiran pasukan kehormatan Pikemen and Musketeers, peniup terompet, dan pemain bagpipe yang membuat acara semakin khidmat.
Dalam jamuan itu para tamu undangan menikmati sajian penutup sambil berpartisipasi dalam penggalangan dana yang diselenggarakan oleh The Lord Mayor’s Appeal untuk sejumlah program amal, seperti Homewards dan MQ Mental Health Research yang berfokus pada penanganan tunawisma serta pengembangan riset kesehatan mental. ()