"Indonesia Properti Expo" Diharapkan Jadi Awal Kebangkitan Properti di 2020

Awal tahun ini, PT Adhouse Clarion Events kembali akan menggelar "Indonesia Properti Expo". Pameran properti terbesar yang telah memasuki perhelatan ke-38 tersebut akan digelar pada 15 hingga 23 Februari 2020 mendatang. Sejatinya, pameran kali ini menjadi awal kebangkitan industri properti di Tanah Air--yang belakangan memang tengah melesu.

Vice President PT Adhouse Clarion Events Gad Permata menuturkan, “Indonesia Properti Expo kali ini akan menampilkan proyek terbaru dari developer ternama serta ada banyak penawaran menarik di awal tahun. Banyak sekali pilihan hunian landed house, apartemen, hingga hunian subsidi dan non-subsidi. Ke depannya, kami selalu berharap bahwa Indonesia Properti Expo dapat menjadi poros dari pasar properti di Indonesia."

Lebih jauh ia menjelaskan, Indonesia Properti Expo juga didukung oleh Kementerian BUMN Republik Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, REl (Real Estate Indonesia) DPD DKI Jakarta, dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk, sebagai Official Bank Partner.

Arvin F. Iskandar, Ketua Umum DPD REI DKI Jakarta, mengatakan, ”Tahun 2020 dirasa menjadi awal bangkitnya pasar properti. Berkembangnya fasilitas KPR dengan suku bunga menurun dan bertambahnya penawaran menarik dari para developer menjadi energi tambahan bagi industri. Hal ini diprediksi dapat menjadi pilihan baru bagi para target industri dan pengembang.”

Sementara itu, dijelaskan Budi Suanda, Director of Realty PT PP Urban, “Kami optimis pameran kali ini merupakan awal dari bangkitnya pasar properti 2020. Hal ini karena kondisi makro ekonomi yang cukup stabil, kebijakan pemerintah yang semakin positif, hasil pemilu 2019 yang berjalan cukup baik, serta pasar millennials yang semakin sadar untuk segera memiliki hunian."

Oleh karena itu, menurut Budi, PP Urban terus berpikir kreatif untuk dapat meningkatkan value produk Urbantown, dengan terus meningkatkan pemenuhan atas kebutuhan dan keinginan segmen millennials yang cukup menantang.

"Millennials yang merupakan pasar terbesar, membutuhkan hunian yang berada di lokasi strategis, fungsional, konsep menarik, smart-tech, entrepreneurship-supportive, dan berkualitas. Mereka juga ingin harga yang sangat terjangkau serta mudah untuk dimiliki dengan DP (Down Payment) sangat ringan, free akad, dan cicilan yang harus sesuai kemampuan mereka," ungkap Budi.

Suryanti Agustinar, Executive Vice Presiden Non-Subsidize Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN, mengaku bahwa saat ini Bank BTN masih mendominasi pasar KPR dengan pangsa pasar sebesar 40,31%. Sementara itu, pangsa pasar BTN di segmen KPR Subsidi mencapai 91,55% per September 2019.

"Pameran kali ini merupakan bagian dari rangkaian acara uIang tahun BTN yang ke-70. Melalui pameran ini, kami berharap masyarakat Indonesia akan kian mudah memperoleh hunian. Ajang Indonesia Properti Expo ini menjadi Iangkah kami menyediakan berbagai pilihan hunian bagi masyarkat. Dan, kami juga menargetkan potensi transaksi KPR senilai Rp 3 triliun pada gelaran Indonesia Properti Expo kali ini," patok Suryanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)