Dana US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun siap dialokasikan Indosat Ooredoo untuk pembiayaan ekspansi atau belanja modal dalam tiga tahun ke depan. Besarnya nilai pembiayan ekspansi tersebut, karena Indosat Ooredoo menilai, sejak 2018 pemakaian data meningkat hingga 72,2% dari tahun sebelumnya, menjadi 1,87 terrabyte.
"Komitmen ini berdasarkan persetujuan dari para pemegang saham. Dan, tiga tahun itu dimulai dari 2019 ini. Sementara itu, pada tahun ini, perusahaan juga telah menganggarkan dana untuk capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 triliun," jelas Direktur Utama Indosat Ooredoo Chris Kanter setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di kantornya, pada awal Mei ini (2/5).
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa pada Laporan Tahunan Perseroan tahun 2018, Indosat Ooredoo mengusung tema “LEADing Through Trust”, dimana dalam menghadapi era industri telekomunikasi yang semakin kompetitif, perusahaan berkomitmen untuk memimpin dengan cara membangun kepercayaan pelanggan melalui perilaku terpercaya, transparan, dan dapat diandalkan. Dengan demikian, dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan Indosat Ooredoo, untuk menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Pada kesempatan RUPST itu disetujui juga jajaran direksi Indosat Ooredoo hingga RUPST 2020 mendatang. Para direksi tersebut adalah Chris Kanter sebagai Direktur Utama, Eyas Naif Saleh Assaf sebagai Direktur, Arief Musta’in sebagai Direktur, Vikram Sinha sebagai Direktur, dan Irsyad Sahroni sebagai Direktur Independen.
