Ingin Belajar Bisnis Kopi? Toffin Tawarkan Platform E-Learning Center

Studi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa 84% Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dan 82% Usaha Menengah dan Besar (UMB) mengalami penurunan pendapatan sejak pandemi Covid-19 terjadi. Studi yang dilakukan terhadap 34 ribu pengusaha UMK dan UMB dari berbagai daerah di Indonesia ini juga menunjukkan bahwa Akomodasi dan Makanan Minuman menjadi sektor yang terdampak paling signifikan. Sebanyak 92,47% yang bergerak di sektor tersebut menyatakan mengalami penurunan pendapatan yang terhitung curam.

Fakta itu juga dicermati oleh Toffin Indonesia. Sebagai pemimpin pasar mesin kopi di Indonesia, Toffin memiliki komitmen untuk turut membantu pelaku usaha di sektor makanan dan minuman untuk terus bertahan di masa pandemi. Mengingat, selama ini mayoritas segmen pasar yang disasar Toffin adalah Business to Business (B2B).

Dijelaskan Ario Fajar, Head of Marketing Toffin, “Pandemi harusnya dapat dijadikan peluang untuk membangun atau mengembangkan bisnis, termasuk di bisnis kopi. Sayangnya, mereka yang ingin membangun bisnis di industri kopi kerapkali menemui kesulitan dalam menentukan strategi bagaimana mengembangkan bisnis, termasuk bagaimana membangun atau mempertahankan bisnis di masa pandemi.”

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, hari ini (5/10), Toffin Indonesia meluncurkan Toffin E-Learning Center, yakni platform digital yang menyediakan program pengembangan dan pelatihan di industri kopi. “Ada tiga program unggulan yang kami hadirkan di Toffin E-Learning Center, yakni Skill berupa pelatihan keterampilan, Business berupa pengembangan misnis, dan Menu Creation atau kreasi menu,” katanya.

Toffin E-Learning Center ditargetkan untuk para entrepreneur start-up, cafe & restaurant owner, barista, bartender, tea & coffee specialist, F&B enthusiast, serta masyarakat umum yang ingin belajar mengenai bisnis kopi.

Berbeda dengan platform lainnya yang sudah lebih dulu hadir, ditegaskan Ario, Toffin E-Learning Center hadir dalam format video maupun live workshop yang diisi oleh para mentor yang memang expert di bidangnya, antara lain master kopi internasional, juara kopi Indonesia, ahli teh, pakar cafe dan restoran, konsultan, hingga praktisi di industri kreatif. “Para mentor juga harus menyajikan modul yang sifatnya stategi taktikal yang dapat diimplementasikan,” papar Ario.

Lebih jauh ia menegaskan, Toffin E-Learning Center hadir sebagai jawaban atas kebutuhan para pebisnis kopi, barista, serta orang yang bergerak di industri kopi, yang membutuhkan media pembelajaran yang praktis. “Konsep Toffin E-Learning Center adalah cerative one-on-one platfrom yang dapat membantu mereka yang memiliki concern terhadap bisnis kopi. Toffin E-Learning Center ini adalah kelas online yang tepat untuk menambah dan mengasah kemampuan,” yakinnya.

Ditambahkan Willy Sidewalk, Head of Learning & Development Toffin Indonesia, platform Toffin E-Learning Center juga membuka kesempatan untuk mereka yang tinggal di daerah yang selama ini kesulitan mendapatkan mentor. “Contohnya saya, yang dari Kediri, seringkali kesulitan mendapatkan mentor, karena mereka rata-rata tinggal di Jakarta. Dengan platform online ini, maka akses memperoleh pelatihan dan pembelajaran dari mentor yang terbaik jadi lebih mudah, karena dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja,” paparnya.

Toffin E-Learning Center sudah hadir sejak awal Oktober ini dan dapat diakses secara gratis. “Selain menghadirkan konten atau pembelajaran gratis, pada pertengahan Oktober ini, kami akan menghadirkan Paid Class, tentu saja dengan biaya yang sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu. Kami juga akan menawarkan paket berlangganan, tentu saja dengan harga yang jauh lebih menarik. Untuk Paid Class, kami juga akan menawarkan kemudahan pembayaran melalui berbagai payment gateway,” terang Ario.

Baru diluncurkan pada awal Oktober lalu, diakui Ario, respon market terhadap platfrom Toffin E-Learning Center sudah tercatat signifikan. “Baru empat hari diluncurkan, sudah ada ribuan pengguna yang mengakses platfrom Toffin E-Learning Center. Target kami, setiap bulannya ada 5.000-7.500 pengguna yang join di platform ini. Kami optimis, karena di program pengembangan bisnis sebelumnya yang telah digelar Toffin di masa pandemi, Home Preneur, tak kurang dari 5.000 orang berpartisipasi,” patok Ario, yang menyebutkan bahwa platform ini juga menjadi upaya Toffin dalam memperluas segmen B2C (Business to Consumer).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)