Ini 10 Temuan dari Studi Financial Health Index Indonesia 2019

Supermarket keuangan di Asia, GoBear, akhir Oktober ini (30/10) resmi merilis hasil Studi Financial Health Index (FHI) terhadap responden di empat negara, yakni Singapura, Hongkong, Indonesia, dan Thailand. Dari hasil studi tersebut terungkap sepuluh fakta menarik.

Fakta pertama, orang Indonesia memiliki gap besar antara “persepsi” dan “kondisi aktual” terkait pengetahuan keuangan. “Artinya, mayoritas responden Indonesia mengaku telah memiliki pengetahuan yang cukup soal pengelolaan keuangan. Namun, ketika dihadapkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih teknis, banyak orang Indonesia yang masih belum paham konsep produk keuangan,” Tris Rasika, Country Director GoBear Indonesia.

Fakta kedua, orang Indonesia mengenal istilah produk kartu kredit, tabungan, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi kendaraan, dengan rata-rata indeksnya di atas 70%. Sayangnya, orang Indonesia tidak terlalu familiar dengan jenis produk investasi yang kompleks, seperti derivatives dengan indeks 26%, annuities (30%), bonds (47%), stocks/equities/shares (54%), dan mutual funds (55%)

Fakta ketiga, 88% orang Indonesia menabung uangnya di bank, sedangkan investasi pada aset berwujud—seperti properti dan emas—merupakan pilihan lain yang sangat diminati.

Fakta keempat, orang Indonesia merasa aman secara keuangan, dengan nilai skor 7,5. Akan tetapi, hanya 37% dari mereka yang memiliki tabungan untuk mencukupi pengeluaran lebih dari 6 bulan bila mereka kehilangan mata pencaharian utamanya. Bandingkan dengan Singapura dan Hongkong yang lebih dari separuh respondennya (55%) telah memiliki tabungan dan Thailand yang 44% respondennya sudah memiliki tabungan.

Fakta kelima, orang Indonesia mengatakan masih bisa mendapat dukungan keuangan dari kelaurga dan ekrabat ketika kehilangan sumber penghasilan. “Ada 35% responden Indonesia yang mendapat dukungan kebutuhan besar dan sedang dari keluarga,” Tris.

Fakta keenam, di usia 35 tahun, orang Indonesia belum memulai perencanaan keuangan sama sekali. Baru di usia 41 tahun, orang Indonesia sudah memulai langkah nyata untuk menyiapkan rencana pensiun. Dan di usia 45 tahun, orang Indonesia telah mengumpulkan uang yang cukup untuk bisa pensiun dengan nyaman.

Fakta ketujuh, lebih dari separuh (56%) responden Indonesia mengaku bahwa riset online menjadi motivasi terbesar mereka dalam melakukan investasi. Sementara itu, 14% mengaku motivasi terbesar datang dari financial advisor, 22% dari teman atau keluarga, dan 7% dari iklan.

Fakta kedelapan, saat ditanya kapan waktu yang tepat melakukan pengelolaan keuangan, 29% responden Indonesia menjawab setelah menikah, karena untuk perencanaan pendidikan anak. Ada 25% yang menjawab setelah bekerja selama 1-2 tahun, karena mereka harus mengkaji kebutuhan dan keuangan.

Fakta kesembilan, 43% orang Indonesia merasa mudah mengakses produk keuangan. Namun, rata-rata jumlah produk keuangan yang dimilikioleh tiap orang Indonesia hanya 7,91 dari total jumlah 18 produk keuangan yang berbeda.

Fakta kesepuluh, situs penyedia produk keuangan menjadi sumber informasi mengenai produk, kecuali produk asuransi jiwa dan kesehatan dimana responden Indonesia memilih sumber informasi dari teman atau keluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)