Tiga Soft Skill Pekerja yang Bernilai Bagi Perusahaan

MIX.co.id – Kebutuhan atas pekerja yang piawai semakin meningkat seiring dengan keinginan perusahaan untuk berkompetisi di pasar yang menantang.

Stevens Jethefer, Head of Business, Mekari Talenta, mengingatkan perlunya pekerja dan perusahaan menyamakan persepsi agar mereka bisa saling menyiapkan diri untuk menghadapi masa depan dunia kerja di Indonesia.

Menurutnya, Indonesia bertekad menjadi pemain besar di ekonomi global, dan pekerja yang bertalenta adalah motor penggerak menuju hal tersebut.

Pekerja harus memiliki bukan saja keterampilan teknis, namun juga soft skill yang memungkinkan mereka beradaptasi dan berinovasi di industri yang berubah dengan cepat.

“Perusahaan pun memainkan peran kunci dengan menyediakan lingkungan dan sumber daya yang mendukung pengembangan keterampilan pekerja,ˮ ujar Stevens dalam keterangan pers, Jumat (18/10), di Jakarta.

Laporan ‘Future Skills Index of Indonesian Talentsʼ oleh Mekari, Skilvul, Int Labs, serta difasilitasi oleh Ravenry sebagai market research partner, menguak perbedaan persepsi tentang kadar soft skill antara pekerja dan perusahaan. Laporan didasarkan pada hasil riset dengan responden pekerja dari demografi yang luas, mulai dari pekerja kantor hingga pabrik, dan dari Gen X (44 - 69 tahun) hingga Gen Z (20 - 27 tahun).

Riset membagikan soft-skill atau keterampilan non-teknis menjadi 23 kategori, kemudian mengerucutkan soft skill menjadi enam kelompok, yaitu adaptabilitas dan fleksibilitas, komunikasi, kreativitas dan inovasi, pemikiran kritis dan pemecahan masalah, kepemimpinan, serta manajemen diri - yang fundamental dimiliki oleh pekerja.

“Kami menemukan bahwa ribuan pekerja dan perusahaan sangat memprioritaskan komunikasi, kreativitas, dan pemikiran kritis karena mereka menganggap bahwa tiga keterampilan itu adalah yang paling mempengaruhi kemampuan pekerja untuk menjalankan tugas sebagai individu dan berkolaborasi dengan berbagai tim di kantor,ˮ kata William Hendradjaja, Chief of Business, Skilvul.

Dalam hal keterampilan komunikasi, temuan riset menunjukkan bahwa 55,3% pekerja menyatakan bahwa komunikasi adalah keterampilan teratas, diikuti oleh kreativitas dan inovasi (27,4%), serta pemikiran kritis dan pemecahan masalah (25,7%).

Dibanding pekerja, perusahaan lebih tinggi mengutamakan keterampilan komunikasi. Hingga 65% perusahaan di lintas sektor menyatakan bahwa komunikasi adalah keterampilan dasar, fioundational skill bagi pekerja di setiap peran dan posisi.

“Keterampilan berkomunikasi juga esensial dalam konteks budaya Indonesia di mana menghindari konflik, menaati hirarki, dan menjaga hubungan interpersonal perlu diperhatikan oleh seorang individu,ˮ jelas Stevens.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)