Selanjutnya ia menjelaskan, supplier diversity mengacu pada penggunaan secara proaktif bisnis milik kelompok yang masih belum terwakili secara ekonomi (seperti perempuan), sebagai pemasok ke dalam rantai pasokan organisasi. Bagi P&G, tujuan dari keragaman pemasok ini adalah memberdayakan perempuan, sebagai salah satu elemen masyarakat yang seringkali kurang terwakili secara ekonomi, dan memberikan kesempatan yang sama kepada mereka untuk berkembang.
P&G bersama WEConnect International menginisiasi program ANJANI di tahun 2020 untuk menjembatai pelaku usaha perempuan agar terkoneksi dalam rantai pasokan perusahaan selaku pihak pembeli (buyer). Program yang di negara lain dikenal dengan nama Women Entrepreneur Academy tersebut dieksekusi dalam bentuk program pelatihan, pengetahuan, dan mentoring. namun juga menjembatani pelaku usaha perempuan untuk terkoneksi dalam rantai pasokan perusahaan selaku pihak pembeli (buyer).
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Khalya Karamina Siregar selaku Indonesia Market Lead WEConnect International, usaha milik perempuan di berbagai negara telah terbukti menjadi sumber inovasi yang signifikan dan menjanjikan dalam global value chains (GVC). Menurutnya, bisnis perempuan merupakan salah satu pendorong inovasi dan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang belum dimanfaatkan secara optimal, baik di negara maju maupun berkembang.
“Dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki pelaku usaha perempuan, maka ide, produk, dan layanan baru dapat dihasilkan ke pasar global. Lewat program ANJANI, kami optimis bermitra dengan P&G untuk memberdayakan lebih banyak pelaku usaha perempuan di Indonesia, serta menghapus kesenjangan gender yang masih terjadi, khususnya di sektor bisnis dan ekonomi,”ujarnya.
Dalam momen tersebut, Rika Agusmelda, salah satu alumni ANJANI yang juga merupakan anggota WEConnect International ditampilkan untuk memberikan testimoni terkait manfaat program yang sudah ia dapatkan. Rika mengatakan, lewat program ANJANI ia mendapat banyak keahlian dan pengetahuan yang membantunya memahami kualifikasi bisnis seperti apa yang dibutuhkan di industri, agar dapat terkoneksi dan berbisnis dengan perusahaan yang lebih besar. Selain itu, jejaring yang ia bangun dengan sesame peserta ANJANI pun telah membuka banyak peluang bisnis.
“Memberikan peluang kepada bisnis UMKM tidak hanya menguntungkan pelaku usaha. Sudah terbukti bahwa mendorong keragaman pada rantai pasokan dapat memberikan P&G akses yang lebih besar kepada inovasi serta penawaran dan ide yang lebih beragam yang lebih mewakili konsumen kami,” tutup Annisa.