Krisis kembar (kesehatan dan ekonomi), keharusan tinggal di rumah (stay at home), akselerasi digitalisasi, hingga terbentuknya empathic society di masa pandemi berujung pada perubahan besar perilaku muslim milenial yang bersifat permanen. Demikian ditegaskan Managing Partner Inventure Yuswohady.
Ia menuturkan, ada lima pergeseran besar perilaku muslim milenial di era pandemi. Pertama, muslim milenial semakin mendekatkan diri dengan Sang Pencipta (Spiritual). Kedua, muslim milenial semakin peduli pada prinsip-prinsip halalan toyyiban dalam rangka menjaga keselamatan jiwa (Safety). Ketiga, gaya hidup muslim milenial semakin digital (Screen). Keempat, muslim milenial akan beradaptasi dan berinovasi dalam beraktualisasi diri (Self-Expression). Kelima, muslim milenial adalah generasi yang semakin berempati (Social).
"Sebagai contoh, perilaku muslim milenial dalam melakukan perjalanan umrah pasca pandemi akan berubah ke arah 'self-service & self-managed' dimana mereka mencari hotal atau pesawat sendiri dan menyusun itinerary sendiri, tak lagi mengandalkan jasa travel umrah," paparnya.
Kalau hal ini terjadi, ia meyakini, maka seperti halnya nasib jasa travel konvensional, jasa travel umrah pun akan mengalami tekanan permintaan dan harus melakukan adaptasi.
Fakta lainnya akibat pandemi, menurut Yuswohady, pola belanja muslim milenial berubah secara permanen. Belanja mereka melalui platform ecommerce mengalami pelebaran (widening) dan pendalaman (deepening). Artinya, mereka tak hanya berbelanja kebutuhan-kebutuhan gaya hidup seperti gadget atau fesyen, tapi juga kebutuhan rutin sehari-hari.
Tak mengherankan jika saat ini platform ecommerce besar seperti Tokopedia, Shopee, atau Lazada saling berlomba menarget pasar muslim ini dengan membuka kanal khusus, yang menawarkan one-stop shop kebutuhan kaum muslim milenial, mulai dari fesyen, makanan-minuman, pembayaran berbasis syariah, investasi emas, layanan zakat, infaq, sadakah (ZIS) hingga haji, dan umrah.
Diimbuhkan Ivan Ally, SVP Marketing Communication Bank Syariah Indonesia (BSI), pandemi telah memicu lahirnya Gen-Sy (Generasi Syariah) yang mulai mencari keseimbangan yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan mereka.
"Kajian kami di BSI menunjukkan bahwa keseimbangan hidup dunia-akhirat, keseimbangan pikiran dan jiwa, gaya hidup sehat, hingga gaya hidup syariah modern kini menjadi sesuatu yang kian penting bagi kaum muslim milenial," terang Ally.