Komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan bisa dilakukan melalui berbagai hal. HiLo membuktikannya melalui pemilihan inspirator di bidang lingkungan.
Sudah berlangsung pada tahun ke enam, program bernama HiLo Green Leader tersebut ajang pencarian sosok pemimpin masa depan yang diharapkan mampu menginspirasi masyarakat agar peduli kepada kelestarian lingkungan hidup.
“Ini menjadi tahun ke-6 HiLo menyelenggarakan pemilihan inspirator di bidang lingkungan. Terpilihnya ke delapan finalis menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki anak-anak muda yang tidak hanya cerdas namun juga memperhatikan aspek pelestarian lingkungan melalui beragam karya dan movement yang mereka kerjakan,” papar Angelique Dewi Permatasari, Nutrifood Head of Green Committee.
Sekali pun isu yang diangkat kedelepan finalis berbeda-beda, menurut Angelic, tujuan mereka sama yaitu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan terciptanya bumi yang lebih lestari serta kehidupan yang berkelanjutan. Keberagaman program yang finalis jalankan sekaligus menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai cara dan kreativitas. Antara lain dengan menjadi green & social entrepreneur, pengembangan kearifan lokal dan potensi wisata daerah, advokasi, inovasi teknologi, penelitian, dan lainnya.
William Wimpy, pemenang HiLo Green Leader 2016misalnya, memiliki usaha eco-fashion bernama Canting Hijau yang mengolaborasikan art, earth, fashion and culture. Mengutip data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, William menyatakan bahwa industri fashion menjadi pemasok emisi gas rumah kaca terbesar setelah semen serta logam-baja. Ada banyak hal yang membuat fashion menjadi industri yang berperan dalam kerusakan lingkungan, seperti penggunaan bahan-bahan kimia beracun yang bisa mencemari lingkungan.
William menerapkan prinsip green dalam hal penggunaan bahan-bahan organik, zero-waste production (salah satunya dengan menggunakan kain perca yang digunakan ulang untuk menjadi tas dan dompet batik), serta zero waste marketing (misalnya dengan penggunaan kertas recycle sebagai pengganti kantung plastik dan price tag yang dapat digunakan kembali sebagai penggaris).
Runner-Up HiLo Green Leader Joni Sudarmanto, merupakan green-entrepreneur yang rajin bereksperimen dengan bahan dan cat ramah lingkungan untuk diterapkan pada produk Cospies yang dia hasilkan. Corpies adalah usaha kreatif yang memanfaatkan bahan daur ulang dan kerajinan lukis untuk produk-produknya. Selain ramah lingkungan, CORPIES juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak putus sekolah di daerah Malang, Jawa Timur.
Kedua pemenang tersebut terpilih dari ratusan penggiat lingkungan yang telah mendaftar secara online dan mengisi esai sebagai seleksi awal HiLo Green Leader. Mereka yang lolos dari tahap ini kemudian melakukan sesi wawancara, dimana akhirnya terpilih delapan orang yang berhak mengikuti karantina di Jakarta. Sejak 17 Mei lalu, kedelapan Finalis HiLo Green Leader telah melewati serangkaian agenda karantina, dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin dan inspirator.