Dua dari tiga masyarakat Indonesia telah mencoba bepergian tanpa uang tunai sama sekali selama beberapa hari, terutama konsumen Gen Y (71%) dan affluent (77%). Hal ini menunjukkan bahwa orang Indonesia makin tertarik menggunakan pembayaran digital. Demikian hasil studi Consumer Payment Attitudes terbaru yang dirilis Visa, baru-baru ini.
Ke depannya, minat akan pembayaran digital diperkirakan akan meningkat, di mana hampir tiga dari empat konsumen memprediksi adopsi pembayaran nontunai mereka akan meningkat di tahun depan, khususnya bagi konsumen affluent (83%).
Dijelaskan Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, beragam opsi pembayaran nontunai yang tersedia dan segudang manfaatnya telah mendorong masyarakat Indonesia memilih bepergian tanpa uang tunai. “Sejumlah manfaat, seperti kenyamanan, kemudahan, dan keamanan, menjadi alasan utama konsumen untuk beranjak mendukung pembayaran digital dan masa depan nontunai," yakinnya.
Menurutnya, studi Consumer Payment Attitudes juga menunjukkan bahwa gaya hidup nontunai semakin diminati masyarakat Indonesia, di mana satu dari dua responden memperkirakan masyarakat nontunai dapat terealisasi dalam waktu dua hingga lima tahun ke depan di Indonesia.
Selain itu, studi ini juga menunjukkan akan semakin tingginya ketertarikan untuk mengadopsi pembayaran contactless, di mana 70% pemegang kartu contactless di Indonesia lebih sering menggunakan teknologi contactless dibandingkan dua tahun yang lalu. Pemahaman mengenai pembayaran contactless juga meningkat 13% dibandingkan tahun lalu.
"Sejumlah manfaat utama yang disoroti konsumen adalah tidak repot membawa uang tunai, inovatif, dan mudah digunakan. Oleh karena itu, 77% responden pemegang kartu contactless memanfaatkan teknologi tersebut setidaknya seminggu sekali, dengan segmen affluent menjadi pengguna yang paling intens," lanjut Riko.
Visa menyambut baik hasil studi itu dan ketertarikan masyarakat Indonesia untuk mengadopsi pembayaran digital, termasuk pembayaran contactless. Teknologi contactless memungkinkan konsumen membayar hanya dengan sekali tap saat membeli kebutuhan sehari-hari mereka, tanpa otorisasi PIN atau tanda tangan, untuk pembelian hingga Rp 1 juta.
"Pembayaran contactless memiliki tingkat keamanan yang sama dengan kartu berbasis chip EMV lainnya, ditambah dengan kecepatan dan kenyamanan lebih, karena kartu contactless tetap di genggaman konsumen selama proses pembayaran,” pungkas Riko.