Data IDC Asia-Pacific menunjukkan bahwa pada Q2 2017, merek smartphone lokal, Advan, sanggup menempati peringkat ketiga di pasar smartphone nasional. Market share yang berhasil dikuasai Advan adalah 9%. Di peringkat pertama dan kedua, ada Samsung (32,3%) dan Oppo (24,3%). Sementara itu, di peringkat keempat dan kelima, ada Asus (6,9%) dan Xiaomi (3,2%). Dengan demikian, Advan menjadi satu-satunya merek lokal yang mampu menempati Top 5 Smartphone di Indonesia. Bahkan, di pasar tablet, Advan mampu menjadi market leader dengan penguasaan pasar 60,8%.
Sederet sukses itu tak membuat Advan berpuas diri. Dikatakan Hasnul Suhaimi, Project Director Advan, inovasi senantiasa dilancarkan Advan hingga membuatnya sukses seperti sekarang. Kunci sukses lainnya adalah dengan memahami kebutuhan konsumen dan mampu bertarung dengan kompetitor global.
Melalui tiga kunci sukses itulah, maka pada Oktober 2017 ini Advan merilis smartphone anyarnya, Advan A8. Peluncuran varian baru tersebut tak lepas dari insight yang dilakukan Advan guna memahami kebutuhan konsumen Indonesia. Ia pun berharap dengan dirilisnya varian anyar itu, ke depannya, Advan dapat menempati peringkat kedua atau pertama di pasar smartphone nasional.
Dipaparkan Hasnul, era digital membuat transaksi online meningkat sangat signifikan. Dengan pesatnya pertumbuhan transaksi online tersebut, maka berengaruh pada cyber crime. yang juga meningkat. Mulai dari hal yang terjadi sehari-hari seperti membajak smartphone, mengcopy data rahasia, sampai di-hack oleh penjahat digital karena smartphone yang tidak memiliki sistem keamanan memadai.
"Lebih dari 1,5 juta insiden malware mobile baru telah terdeteksi oleh McAfee Labs pada kuartal pertama tahun ini, dengan total lebih dari 16 juta insiden malware mobile," ujar Hasnul di sela-sela peluncuran Advan A8 pada pertengahan Oktober ini di Jakarta.
Hal itulah yang melatarbelakangi peluncuran Advan A8, dengn positioning sebagai “Privacy Protector Phone”. Advan A8 merupakan bukti dari komitmen Advan untuk menghadirkan smartphone yang tidak hanya memiliki fitur yang kaya dan canggih, tetapi juga sistem keamanan handal yang sekarang telah menjadi identitas dari produk baru Advan.
Direktur Marketing Advan Tjandra Lianto menambahkan bahwa positioning Advan A8 sebagai Privacy Protector Phone lahir dari berbagai kondisi di lapangan. Artinya, konsumen sebenarnya membutuhkan ponsel yang lebih aman, namun seringkali tidak menemukan solusi yang tepat.
“Advan A8 menjadi jawaban bagi konsumen yang membutuhkan smartphone dengan fitur canggih dan kekinian seperti Dual Camera, Fingerprint, hingga memori RAM yang besar. Tapi di atas semua itu, smartphone ini memiliki sistem security handal yang memberikan rasa aman kepada konsumen melalui platform IDOS (Indonesia Operating System) yang kami kembangkan,” Tjandra menerangkan.
Advan A8, ungkap Tjandra, merupakan smartphone terbaru yang dibekali dengan spesifikasi tinggi dan fitur kaya, terutama fotografi dan security. "Smartphone ini diperkuat dengan dual-camera belakang dengan konfigurasi 13 MP+5 MP. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan selfie, disediakan juga kamera depan dengan resolusi 8 MP," jelasnya.
Diyakini Ellen Angerani, GM Sales Advan, smartphone terbaru Advan A8 ini dinilai dapat menjadi salah satu produk andalan dari Advan dan akan meraih respon positif di pasar smartphone Tanah Air.
"Kami bangga bahwa kepercayaan konsumen Indonesia terhadap Advan semakin tinggi, di mana Advan saat ini menjadi satu-satunya brand nasional yang masuk dalam tiga besar merek smartphone yang beredar di Indonesia. Ini memacu semangat kami untuk terus menghadirkan produk berkualitas tinggi, seperti smartphone terbaru Advan A8,” tutup Ellen.