Sampai Agustus 2017, pasar AC secara nasional mengalami penurunan 15-16%, dengan total penjualan tiap bulannya mencapai 200 ribu unit. Sebaliknya, pasar AC Inverter justru mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Secara nasional, penjualan AC Inverter pada tahun 2016 mencapai 36 ribu unit, sedangkan Januari hingga Agustus 2017 angkanya sudah menjadi 71 ribu unit. Itu artinya, telah naik dua kali lipat lebih dibandingkan tahun lalu.
Tak heran, jika PT LG Electronics Indonesia memilih mengubah strateginya untuk membesarkan pasar AC. Salah satunya, sejak awal tahun 2017, LG memilih fokus bermain di pasar AC Inverter. Bahkan, pada Juli 2017, LG sepenuhnya hanya memproduksi AC Inverter atau tidak lagi memproduksi AC konvensional.
Dikatakan Arief Sasono Aji, Head of Product Marketing RAC LG Electronics Indonesia, merujuk data GfK (Growth from Knowledge), saat ini LG menempati peringkat pertama di kategori AC Inverter di Indonesia, yakni dengan penguasaan pasar sebesar 54%. “Persentase ini naik pesat dari tahun lalu yang jumlahnya mencapai 11%,” katanya.
Meski di kategori AC Inverter LG tercatat berjaya, namun pada total pasar AC nasional (baik inverter maupun non inverter), LG baru memiliki pangsa pasar sebesar 14%. Itu artinya, LG menempati posisi keempat, setelah Panasonic, Daikin, dan Sharp.
Demi menggenjot pangsa pasar AC-nya, LG pun merilis produk anyarnya, AC LG Inverter Dual Cool. Produk baru tersebut, sebenarnya sudah resmi diperkenalkan pada kuartal pertama tahun ini.
“AC inverter terbaru LG ini tersedia pada berbagai pilihan kapasitas mulai dari ½ PK, ¾ PK, 1 PK, 1 ½ PK, hingga 2 PK. Dengan pilihan luas, maka lebih besar peluang masyarakat mengadopsi AC berteknologi inverter. AC baru ini dibandrol mulai dari harga Rp 3 jutaan hingga Rp 6 jutaan,” lanjutnya.
LG Inverter Dual Cool tak sekadar menawarkan teknologi AC Inverter. LG juga melengkapi dua fitur utama yang dianggap sesuai dengan karakter pengguna di Indonesia, yaitu Jet Cool dan Active Energy Saving.
Fitur Jet Cool membuat pengguna dapat mempersingkat proses pendinginan ruang yang membuat AC menyemburkan suhu 18°C sepanjang 30 menit sebelum mempertahankannya pada suhu yang diinginkan. Adapun fitur Active Energy Saving menawarkan empat pengaturan konsumsi daya listrik yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Mulai dari bekerja 100%, 80%, 60%, hingga bekerja dengan hanya 40% kebutuhan listrik.
Diakui Arief, saat ini persepsi konsumen Indonesia terhadap AC Inverter adalah mahal. “Oleh karena itu, dengan kehadiran LG Inverter Dual Cool, kami ingin mengubah persepsi itu. Bahwa, AC Inverter selain menawarkan hemat lsitrik, namun juga ditawarkan dengan harga yang tak jauh beda dengan AC non inverter. Selisihnya hanya Rp 300 ribuan,” ungkapnya.
Guna mengedukasi akan kelebihan AC Inverter dan mengubah persepsi konsumen, dipaparkan Arief, LG siap melancarkan edukasi market ke berbagai kota di Indonesia. Mulai dari menggunakan para teknisi AC untuk berinteraksi dengan user, memanfaatkan tenaga penjual (dealer, sub dealer, dan promotor LG) untuk mengedukasi market, hingga menggunakan saluran komunikasi seperti TVC, iklan cetak, radio, billboard, dan digital.
Hari ini (5/10) misalnya, pada saat peluncuran LG Inverter Dual Cool, LG mengundang media dan para selebgram dari segmen ibu-ibu muda. Mereka diharapkan dapat menyebarkan pesan-pesan brand LG Inverter Dual Cool kepada pembaca maupun follower-nya.
“Dengan berbagai upaya marketing dan komunikasi seperti itu, kami menargerkan LG Inverter Dual Cool dapat terjual 30 ribu hingga 35 ribu unit tiap bulannya,” patok Arief, yang menyebutkan bahwa AC anyar dari LG tersebut menyasar segmen kelaurga atau keluarga baru yang berasal dari kelas B atau B plus.