Bagi Magnum - es krim cokelat premium dari PT Unilever Indonesia - melambatnya perekonomian Indonesia tidak mempengaruhi kinerja brand. Atiek Fatimah Senior Brand Manager Magnum mengungkapkan bahwa performa brand Magnum yang stabil lantaran didukung oleh dua strategi. Pertama adalah dengan kampanye perayaan ulang tahun kelima yang digelar pada Maret silam di Pondok Indah Mall.
"Karakter produk kami adalah barang yang impulse, jadi bukan barang yang di stok. Willingness orang yang mau membeli itu memang impulsif. Pada kuartal pertama 2015, kami mengadakan kampanye perayaan ulang tahun yang ke lima yang dikemas dalam program yang unik dan menarik. Setiap ada hal yang baru, orang menjadi penasaran dan itu membuat orang mencari produk kami sehingga itu yang mensupport performance," ujarnya yang ditemui MIX Marcomn seusai acara konferense pers.
Strategi kedua adalah dengan meluncurkan varian baru, Magnum White Almond pada hari ini, Selasa (26/5). Menurut Atiek, varian baru ini diciptakan berdasarkan core brand Magnum untuk membangun rasa penasaran para konsumen. "Sebenarnya kalau konsep marketing demand dan need itu seperti chicken and egg. Kadang kita tidak perlu melihat demand, yang penting ada need. Insightnya sangat simple, Simply tentang es krim apa yang bisa membuat penasaran, rasanya enak, kualitas cokelatnya bagus, dan in line dengan proposisi magnum," ungkapnya. White almond, lanjutnya, memiliki tone yang terlihat fashionable dan premium sehingga cocok dengan image Magnum sebagai glamourous ice cream.
Sejatinya, Magnum White Almond sudah diperkenalkan kepada publik pada 24 Mei silam lewat konser tunggal sang brand ambasaador, Raisa, yang juga merayakan ulang tahun kelima debutnya. Mengusung tema mewah dan fashionable, saat konser berlangsung penonton dikejutkan dengan ribuan balon Magnum yang mengisi area konser. Strategi branding pun dilancarkan Magnum lewat tata panggung yang didominasi warna putih.
"Antusiasme nereka untuk mencoba Magnum White Almond sangat tinggi, bahkan sejak sebelum konser dimulai. Melalui aktivitas digital yang digelar sepanjang konser, Magnum juga menerima respon positif tentang varian baru ini," imbuh Atiek.
Sebagai upaya marketing komunikasi, Magnum masih mengandalkan TVC dan media konvensional lainnya. "Kami selalu mencari dimana konsumen kami berada. Misalnya, sekarang penetrasi TV masih tetap tinggi di Indonesia sehingga TVC masih harus selalu terus dilakukan. Dan juga kami beriklan di media konvensional. Kemudian drive purchase intention dan promo akan kami lakukan," paparnya. Tidak sampai disitu, Magnum pun eksis menggunakan sosial media untuk memperkenalkan varian barunya. Lewat akun twitter MyMagnumID, Magnum menggelar kontes digital berupa selfie bersama produk Magnum White Almond dan diupload dengan hashtag #MagnumWhite. Untuk mendorong partisipasi publik, pemenang yang beruntung akan diberi reward dari Magnum.