Ini Tiga Isu Utama Bisnis di Buku "Navigating Turmoil"

Berbekal pengalaman 35 tahun menjadi profesional di bidang manufaktur, manajemen, perbankan dan keuangan, pelatihan, pendidikan, nirlaba, dan filantropi, Tya Adhitama memutuskan untuk menulis sekaligus merilis buku bisnis berjudul "Navigating Turmoil". Resmi dirilis pada awal September ini (1/9) di Jakarta, buku "Navigating Turmoil" menyasar segmen pelaku bisnis, entrepreneur, dan millennials.

Dijelaskan Tya yang juga Pendiri sekaligus CEO PT Navigadhi, "Buku ini tidak hanya untuk segmen muda berusia 20-40 tahun. Akan tetapi, segmen usia di atas 40 tahun juga bisa memiliki buku ini untuk membekali anak-anak mereka yang ingin memulai usaha. Sebab, buku ini memberikan contoh yang baik dalam berbisnis, terutama untuk generasi pemimpin mendatang.”

Lebih lanjut ia menjelaskan, buku "Navigating Turmoil" menyajikan tiga isu utama yang memang dibutuhkan para praktisi bisnis. Ketiganya adalah Govern (bagaimana membangun visi dan leadership), Strategize (bagaimana merancang strategi untuk mengembangkan bisnis), dan Challenge (bagaimana menghadapi tantangan selama mengembangkan bisnis).

"Panduan dalam menghadapi tiga isu menjadi penting, karena tahun 2030 mendatang Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia. Selanjutnya, di 2050 mendatang, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi keempat terbesar di dunia. Oleh karena itu, anak-anak muda Indonesia harus sudah siap dengan hal itu," yakinnya.

Untuk memperkenalkan buku berbahasa Inggris tersebut, talkshow tentang bisnis pun digelar. Salah satu pelaku bisnis yang hadir dan menjadi pembicara pada talkshow tersebut adalah Handry Satriago, CEO General Electrics (GE) Indonesia. Ia berbagi cerita tentang keberhasilan GE pasca melakukan banyak restrukturisasi.

"Kami akan mempromosikan buku ini ke kampus-kampus yang memiliki jurusan bisnis. Termasuk, menggelar workshop di perusahaan dan sekolah-sekolah yang dikemas dalam bentuk series games. Buku 'Navigating Turmoil' dapat dipesan langsung di Toko Buku Afterhours, Periplus, Kinokuniya, Books & Beyond, Tokopedia, Bukalapak, atau Amazon," tutur Tya yang menyebutkan buku tersebut dibandrol dengan harga normal Rp 385 ribu atau harga promo Rp 330 ribu.

Sementara itu, Direktur Pusat Kasus IPMI Derry Habir mengungkapkan pemikiran utama dari peluncuran buku yang dirancang secara unik ini. “Saya percaya para eksekutif berpengalaman ingin melihat bagaimana perusahaan seperti Panasonic Gobel dan GE menyikapi isu-isu penting, dan juga untuk mereka yang baru memulai karirnya, akan menemukan buku ini sangat menarik. Oleh karena itu, peluncuran buku ini tidak hanya membedah buku biasa. Karena, selain Tya seorang penulis yang handal, dia adalah pembicara publik yang luar biasa dan berpengalaman. Kami ingin menunjukkan itu juga," ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)