Ini yang Membedakan Program Vaksinasi Gotong Royong dan Vaksinasi Pemerintah

Melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) yang ingin membantu program vaksinasi yang digelar pemerintah, sejak 18 Mei 2021 lalu digelar program vaksinasi "Gotong Royong".

Vaksinasi program pemerintah dan vaksinasi Gotong Royong memiliki prinsip sama, yakni tidak membebankan biaya pada target sasaran. Pembedanya adalah pada sumber pembiayaan pengadaan vaksin. Vaksin Gotong Royong bersumber dari pendanaan mandiri perusahaan yang ingin melakukan vaksinasi gratis kepada karyawannya.

Diterangkan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, vaksinasi Gotong Royong sumber biayanya berasal dari perusahaan atau badan usaha, jadi tidak boleh ada beban pembiayaan kepada penerima vaksin atau karyawan.

“Tujuannya untuk memperbanyak dan mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19 ini,” ujarnya dalam Dialog Produktif bertema 'Siap Jaga Indonesia dengan Vaksin Gotong Royong yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan FMB9ID_IKP, pada hari ini (16/6).

Lebih jauh ia menegaskan, vaksin yang digunakan pada program vaksinasi pemerintah dan vaksin Gotong Royong tidak boleh sama jenis dan mereknya. Vaksin Sinovac, AstraZeneca, Novavac, dan Pfizer tidak digunakan untuk program Gotong Royong.

Namun, pada Permenkes dijelaskan bahwa vaksin yang didapatkan dari hibah dengan merek yang sama dengan program Gotong Royong, bisa digunakan untuk vaksinasi program pemerintah. Dia mencontohkan, “Seperti vaksin Sinopharm sejumlah 500 ribu dosis yang berasal dari hibah Negara Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu. Meski vaksin Sinopharm digunakan untuk Gotong Royong, tapi karena berasal dari hibah, maka vaksin tersebut dapat diperuntukan bagi vaksin program pemerintah nantinya.”

Artinya, yang akan digunakan untuk program Gotong Royong adalah Sinopharm dan Cansino. "Hal ini tidak akan saling mengganggu stok vaksin untuk masing-masing program,” ucap dr. Nadia.

Ditambahkan Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, DrPH, Chairman of the Indonesia Health Economic Association, vaksin Gotong Royong sangat bermanfaat bagi anggota KADIN. "Dengan partisipasi anggota KADIN ini, memperluas cakupan vaksinasi bagi tenaga kerja Indonesia. Dengan demikian, para pekerja bisa kembali produktif,” ujarnya.

Memang apa yang diupayakan KADIN dan pengusaha Indonesia untuk memvaksinasi tenaga kerja Indonesia ini merupakan pelengkap demi mempercepat cakupan herd immunity. “Tantangan utama saat ini untuk vaksin Gotong Royong adalah memenuhi permintaan dari 28 ribu perusahaan yang sudah mendaftar melalui KADIN. Arahan pemerintah saat ini adalah mengalokasikan vaksin gelombang pertama untuk sektor manufaktur di daerah Jabodetabek,” urai Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Hubungan Internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)