Hadir pada tahun 2014, Kudo--aplikasi digital untuk memajukan warung tradisional di Indonesia agar menjadi serba bisa melayani berbagai produk dan layanan--telah berhasil memberdayakan lebih dari 2,6 juta agen Kudo. Jaringannya pun telah tersebar di lebih dari 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Aplikasi Kudo pun sukses meningkatkan penghasilan tambahan bagi agen seperti pemilik warung dan peluang bagi para individu untuk berjualan. Bahkan, mulai Mei 2017, Kudo secara resmi sudah menjadi bagian dari keluarga besar Grab.
Sukses Kudo tak lepas dari berbagai inovasi yang ditawarkan, antara lain dengan menghadirkan kemudahan dalam penggunaan serta rasa aman dan nyaman bagi para agen. Hal ini terlihat dari ulasan positif dan rating tertinggi pada Google Play Store pada Agustus 2019, yang melebihi pencapaian aplikasi lain dengan layanan sejenis.
Ditegaskan Panji Gautama, CTO Kudo, “Selain aplikasi yang sangat user friendly, Kudo juga dibekali dukungan Security Engineer yang andal, proses audit secara berkala, world-class cyber-security tools, serta Secure Software Development Life Cycle (SSDLC) yang menjamin keamanan bagi para agen Kudo dan pelanggan saat bertransaksi di aplikasi Kudo.”
Sejak awal Kudo didirikan, lanjutnya, Kudo terus berinovasi untuk membangun teknologi dan sistem keamanan bagi penggunanya. Setidaknya ada empat added value yang dimiliki Kudo saat ini.
Pertama, Internal & External Security Audit. Security audit dilakukan melalui penetration testing (pentest) dengan proses uji coba keandalan sistem, sistem komputer atau jaringan, serta tingkat keamanan aplikasi. Dengan metode ini, Kudo melakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan apakah ada celah sistem yang bisa dimasuki.
"Kudo dan Grab memiliki Tim Security Engineer yang secara berkala melakukan pengujian keamanan sistem penetration testing. Untuk lebih memastikan keamanan, penetration testing juga dilakukan oleh penetration tester independen yang terpercaya. Apabila ditemukan celah keamanan, dengan segera Security Engineer dari tim terkait akan memperbaiki serta memperkuat sistem di dalam aplikasi Kudo," paparnya.
Kedua, Machine Learning. Kudo menggunakan teknologi machine learning dalam proses pendaftaran dan verifikasi agen. Machine learning model ini ditujukan untuk mendeteksi validitas KTP yang diunggah ke aplikasi Kudo. Selain itu, Kudo juga memanfaatkan fitur pemindai wajah/face recognition untuk melakukan deteksi awal guna memastikan validitas calon agen Kudo. Data yang didapatkan dari teknologi ini kemudian akan diverifikasi secara langsung oleh tim Kudo. "Teknologi ini dapat digunakan untuk mencegah terjadinya fraud dari agen Kudo," katanya.
Ketiga, Automated Monitoring System. Kudo memonitor semua transaksi selama 24 jam, untuk memastikan setiap transaksi berjalan lancar (real-time). Sistem monitoring ini juga didukung oleh Tim Customer Service yang siap sedia untuk menjawab pertanyaan atau keluhan dari agen.
Keempat, Engineer yang Andal. Sebagai bagian dari ekosistem Grab, perusahaan everyday super-app terkemuka di Asia Tenggara, pengembangan teknologi dalam aplikasi Kudo tidak terlepas dari dukungan tim ahli dari Grab. Dengan pengalaman dan pengetahuan global dari tim engineer Grab yang telah dipercaya untuk mengelola keamanan aplikasi Grab yang telah beroperasi di 339 kota dan 8 negara di Asia Tenggara, mereka membantu Kudo mengembangkan aplikasi yang memiliki tingkat keamanan terbaik.
“Selain dukungan tim ahli dari Grab, kami juga memastikan mendapatkan para engineer terbaik dalam proses perekrutan. Mereka kami rekrut dan terus kami kembangkan. Kudo melakukan proses penyaringan yang ketat untuk mendapatkan engineer terbaik. Engineer yang tidak hanya mempunyai kemampuan yang mumpuni, tetapi juga semangat yang besar untuk memajukan bangsa dengan memberdayakan warung tradisional,” ungkap Panji.