Genap delapan dekade (80 tahun) di tahun ini, OCBC NISP sebagai salah satu pelopor perbankan di Indonesia, tercatat telah berkontribusi cukup signifikan terhadap perkembangan sektor finansial atau perbankan, termasuk perkembangan segmen UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Indonesia.
Hal ini karena OCBC NISP memiliki tiga komitmen besar, yakni mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat, mendukung pengembangan para pelaku UMKM, dan keberlanjutan bisnis atau sustainability.
Dipaparkan Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC NISP, pada saat konferensi pers virtual yang digelar hari ini (12/4), “Bank OCBC NISP percaya bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Untuk itu, kita harus mempersiapkan diri dengan mendorong masyarakat, mulai dari individu hingga pelaku usaha kecil dan besar, dengan mendukung pemerintah untuk mengubah pemahaman, kebiasaan, dan mindset masyarakat agar menciptakan masyarakat yang financially fit.”
Tidak hanya itu, menurut Parwati, OCBC NISP juga fokus pada pemberdayaan UMKM sebagai kontributor terbesar dalam perekonomian Indonesia. Untuk itu, OCBC NISP mengambil peran lebih mendorong sustainability business melalui pembiayaan sektor bisnis yang dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Eksistensi OCBC NISP hingga delapan dekade, diakui Parwati, tak lepas dari inovasi yang kerap kali dihadirkan dalam menjawab tantangan dan kompetisi bisnis. Inovasi yang sudah dihadirkan antara lain layanan Cash Management OCBC NISP, yang telah mendapatkan predikat Best Cash Management of The Year.
Melalui layanan itu, pengelolaan dana nasabah menjadi optimal disesuaikan dengan kegiatan dan skala usaha demi kenyamanan operasional bisnis. Terdapat layanan giro dengan transaksi mata uang asing hingga 12 mata uang yang terintegrasi dengan sistem treasury untuk memberikan live rates yang kompetitif untuk nasabah, manajemen arus kas perusahaan, pembayaran secara kolektif yang semuanya dapat diakses secara digital kapan saja dan di mana saja. Dalam membantu mengembangkan bisnis, OCBC NISP siap untuk menghubungkan nasabah dengan nasabah lain ataupun jaringan OCBC Group yang meliputi 530 kantor perwakilan di 19 negara.
Inovasi lainnya adalah Velocity@ocbcnisp dalam versi web, yakni sebuah layanan perbankan digital yang dirancang untuk memberikan kebebasan bertransaksi seperti halnya bertransaksi di cabang, serta versi aplikasi untuk pengambilan keputusan keuangan yang lebih cepat via smartphone. Velocity@ocbcnisp dirancang dengan mengutamakan standard keamanan tertinggi dan skema otorisasi yang dapat disesuaikan dengan skala dan kebutuhan bisnis.
Sementara itu, komitmen pada sustainability business juga terefleksi pada solusi OCBC NISP Corporate Banking, dengan menjadi bank pertama yang menerima pembiayaan berwawasan lingkungan dari IFC – World Bank di Indonesia. ”Melalui solusi ini, kami berharap dapat mendukung nasabah korporasi agar lebih cepat mengadopsi praktik operasional usaha yang lebih ramah lingkungan,” harapnya.
Untuk segmen anak muda, OCBC NISP menghadirkan Layanan NYALA, yakni layanan perbankan digital yang ditujukan bagi generasi muda Indonesia untuk mengelola dan mengoptimalkan dana melalui aplikasi ONe Mobile. Layanan Nyala juga tersedia untuk para pebisnis individual, yaitu layanan Nyala Bisnis, dimana pengelolaan keuangan dilakukan dengan rekening terpisah untuk mempermudah pengelolaan keuangan bisnis dan personal sekaligus.
Masih belum cukup, OCBC NISP juga menghadirkan inovasi berupa aplikasi ONe Mobile. Melalui aplikasi ini, nasabah seperti memiliki Comprehensive Money Manager dalam genggaman, yang membantu mulai dari informasi keuangan, portofolio akun, kondisi pasar terkini, dan produk-produk investasi.
“Di tahun 2021 ini, ONe Mobile akan mengalami perubahan besar demi memberikan kenyamanan lebih bagi nasabah dengan konsep pengembangan lebih modern, intuitif, dan praktis digunakan. Fitur-fitur unggulan adalah buka rekening dengan 12 valuta asing, multi transfer, bayar tagihan dengan scheduler, mutasi transaksi hingga 24 bulan, riwayat transaksi kartu kredit, dan masih banyak lagi,” pungkasnya.