Insiatif Berkelanjutan UOB untuk Komunitas Seni

Dari empat finalis untuk kategori Perupa Profesional yang terpilih di kompetisi "UOB Painting of the Year 2019" yang digelar di Indonesia, Anagard berhasil menjadi juaranya. Perupa graffiti ternama yang berusia 35 tahun dari Padang, Sumatera Barat, itu berhasil menampilkan karya yang berjudul “Welcome Perdamaian, Goodbye Kedengkian”.

Lukisan tersebut menggambarkan arsitektur unik dari rumah ibadah Bukit Rhema, yang memiliki atap berbentuk kepala merpati sebagai simbol perdamaian, untuk merepresentasikan multikulturalisme dan toleransi di Indonesia. Melalui karya itu, ia mengajak masyarakat untuk bertoleransi dan menerima perbedaan suku, kebudayaan dan kepercayaan, serta mencerminkan komitmen kuat bangsa Indonesia agar saling menghargai, menghormati, dan menjaga perdamaian dalam bermasyarakat.

Karya para finalis dan pemenang itu diseleksi oleh para juri UOB Painting of the Year, yang terdiri dari kurator dan praktisi seni Indonesia, yakni Agung Hujatnikajennong, kurator lepas dan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB); Arahmaiani, perupa kontemporer; dan Nirwan Dewanto, kritikus budaya.

"Proses penjurian dilakukan berjenjang. Dari ribuan foto yang masuk, ada 50 yang kami ambil untuk selanjutnya mengirimkan karya aslinya ke Jakarta guna dilihat langsung oleh juri. Tema lukisan yang masuk beragam, mulai dari tema lingkungan, sosial, gender, dan sebagainya," ucap Agung pada pertengahan Oktober ini (17/10), di Jakarta.

Dengan menggunakan teknik stensil pada aluminium yang unik, menurut Agung, perupa Anagard ini telah menarik perhatian juri pada isu sosial yang membentuk masyarakat hari ini. "Busana tradisional yang digunakan oleh sosok manusia dalam karya tersebut seringkali kita lihat pada acara pernikahan tradisional Indonesia yang menggambarkan aspek antar-budaya pada dua keluarga. Hal ini sangat diperlukan agar kita dapat merayakan keberagaman antar individu dimana semuanya merupakan bagian dari kelompok budaya yang lebih besar. Karena itu, untuk memelihara prinsip berbeda-beda tetapi tetap satu, kita patut hidup bertoleransi,” jelas Agung.

Sebagai pemenang kompetisi UOB Painting of the Year 2019, Anagard berhak menerima hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 250 juta. "Selain itu, karya Anagard akan bersaing dengan karya pemenang dari Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk mendapatkan penghargaan UOB Southeast Asian Painting of the Year pada 6 November 2019 di Singapura. Anagard juga akan berkesempatan untuk mengikuti seleksi program residensi selama satu bulan di Fukuoka Asian Art Museum di Jepang," ungkap Maya Rizano, Senior VP Strategic Communicationd and Brand Head UOB Indonesia.

"UOB Painting of the Year 2019" kali ini adalah perhelatan yang ke-9 yang digelar UOB Indonesia. "Selama Indonesia mengikuti program global ini, Indonesia berhasil menjadi lima kali juara di tingkat Asia Tenggara," ujar Maya.

Sementara itu, dalam kategori perupa Pendatang Baru, Muhammad Yakin, 26 tahun, berhasil memenangkan penghargaan UOB Most Promising Artist of the Year 2019 untuk karyanya yang berjudul “Human, Human, Human, Copy of Mimetic Desire”. Lukisan yang terbuat dari media campuran ini menggambarkan fenomena saat ini untuk merepresentasikan diri sendiri kepada seorang idola dalam masyarakat; menyimbolkan hasrat untuk meniru dan mendapatkan pengakuan sosial. Namun, karya seninya sendiri sesungguhnya merefleksikan perjalanan penemuan jati diri sebelum seorang individu menemukan identitas sejatinya.

Sejak tahun 2011, program UOB Painting of the Year telah memungkinkan UOB untuk memperdalam hubungan dengan komunitas seni seiring dengan upaya UOB untuk terus menginspirasi semangat dan kreativitas masyarakat Indonesia. Selama sembilan tahun terakhir, kompetisi ini telah meluncurkan banyak perupa terkenal di Indonesia, termasuk Y. Indra Wahyu, pemenang UOB Southeast Asian Painting of the Year tahun 2012; Antonius Subiyanto, pemenang tahun 2014; Anggar prasetyo, pemenang tahun 2015; Gatot Indrajati, pemenang tahun 2016; dan Suvi Wahyudianto, pemenang tahun 2018.

Sebanyak 50 karya seni yang menjadi finalis, termasuk delapan karya yang menjadi pemenang dari kompetisi UOB Painting of the Year 2019, akan dipamerkan di Ruang Pamer Temporer di Museum Nasional Indonesia mulai 17 hingga 31 Oktober 2019. Pameran ini dibuka untuk umum dari hari Selasa hingga Minggu, pukul 08:00 hingga 16:00 WIB.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)