Dell melakukan pemeringkatan terhadap kota-kota metropolitan di dunia yang menerapkan teknologi untuk sukses bersaing di era yang terus berubah (Dell Future-Ready Economies). Pemeringkatan dilakukan berdasarkan tiga kriteria, dengan model future-ready economies. Pertama, Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam hal ini, kota yang terpilih adalah Kota Future-Ready Economy yang memiliki sumber daya manusia dengan kemampuan yang tepat untuk mendorong terjadinya perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan.
Kriteria kedua adalah Infrastruktur, yakni Kota Future-Ready Economy yang dinilai memiliki infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung individu, bisnis, dan teknologi dalam meraih kemajuan seiring berjalannya waktu. Ketiga, Perdagangan, yakni Kota Future-Ready Economy yang secara berkesinambungan memberikan peluang bagi berbagai usaha untuk mempercepat inovasi, pertumbuhan, dan profitabilitas.
Diungkapkan Catherine Lian, Managing Director Dell Indonesia, “Kita hidup di era digital dimana kekuatan inovasi untuk mengubah dunia ada di sekitar kita. Kota-kota tempat kita tinggal saat ini selalu dihadapkan pada berbagai tantangan baru setiap hari, mulai dari tantangan mengelola pertumbuhan populasi dan membangun kebudayaan yang hebat, hingga menciptakan peluang ekonomi bagi setiap orang. Dengan memahami apa yang dimaskud dengan Future-Ready Economies dan karakteristiknya, maka kota, usaha, dan masyarakat dapat membuat kebijakan dan strategi yang akan menciptakan kesejahteraan dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat dan sehat”.
Penelitian model Dell Future-Ready Economies tersebut dimulai dari Strategic Innovation Summit 2015 yang diselenggarakan oleh Technology and Entrepreneurship Center di Universitas Harvard pada bulan September 2015. Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan IHS, sebuah perusahaan perkiraan dan analisa data ekonomi.
Hasilnya? Kota Jakarta masuk ke dalam "The Future-Ready Ranking of 50 Global Economies" yang dinilai Dell. Tahun ini, Jakarta menempati peringkat ke-47 sebagai salah satu kota metropolitan dunia yang menerapkan teknologi sebagai strategi bersaing. Kali ini, hanya Kota Jakarta dan Singapura yang masuk ke dalam peringkat 50. Singapura sendiri masuk di peringkat ke-3.
