Mayora Nutrition yang menaungi brand Energen terus berkomitmen dan konsisten mengajak masyarakat untuk membiasakan sarapan. Komitmen dan konsistensi Energen dielaborasikan dengan mengkampanyekan gerakan “Sarapan Sehat Sebelum Jam 9” yang didukung oleh Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergzi Pangan) Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia (ID).
Marketing Manager Senior Healthy Food Division Mayora Indah Group Jonathan Setiadimenjelaskan edukasi kampanye sarapan sehat telah digaungkan sejak 2015. Hal ini mengacu pada pada fakta bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak sarapan ketika mengawali aktivitas sehari-hari.
“Inilah yang mendorong kami untuk konsisten dan komitmen mengedukasi masyarakat Indonesia membiasakan diri melakukan sarapan sehat,” katanya. Pesan kampanye dikemas untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk membiasakan sarapan. Tahun ini kampanye Energen mengusung tema “Konsentrasi Ciptakan Mimpi.” Selain itu, disuguhkan pula tema kampanye yang lain, yakni “Konsentrasi Ciptakan Inovasi” dan “Konsentrasi Ciptakan Kreativitas.”
“Tema tersebut adalah rangkaian edukasi Energen bahwa dengan sarapan yang sehat dapat mencetak anak-anak Indonesia yang aktif, berprestasi, inovatif, dan kreatif untuk meraih impian mereka,” katanya. “Pesan inilah sebenarnya yang ingin kami sampaikan melalui rangkaian kampanye,” imbuh Jonathan.
Disinggung soal obyektif kampanye, pihaknya mengakui sebagai strategi edukasi brand kepada masyarakat. Energen yang saat ini meraih market share 50% lebih, dari sisi penjualan (sales) tergolong market leader. Oleh sebab itu, pihaknya tidak ingin brand Energen hanya dianggap brand yang sukses di pasar, namun lebih jauh, ingin memberi kontribusi positif bagi masyarakat dengan aktif mengkampanyekan sarapan sehat. “Jadi, kampanye lebih sebagai upaya membangun brand (brand building) ketimbang mengejar targetsales,” ucapnya.
Dari sisi konten pesan kampanye, Energen cukup cerdik mengangkat pesan yang menjadi manfaat dari sarapan. Menurut Dokter Neuroanatomi & Neurosains Taufik Pasiak, sarapan tidak hanya berhubungan dengan kesehatan tubuh, tapi juga berkait dengan kemampuan seseorang untuk mengingat. Dijelaskannya bahwa otak memiliki kemapuan untuk mengingat secara jangka pendek (short time) dan jangka panjang (long term).
Seseorang yang rutin melakukan sarapan, menurut Taufik, akan memiliki kemampuan konsentrasi dan daya ingat short time yang tinggi. Daya ingat short time ini akan menjadi long time jika selalu mengkonsumsi sarapan dengan makanan sehat secara rutin. Makanya, tidak keliru kalau pesan kampanye Energen mengusung konten tentang konsentrasi.
Dengan kondisi tubuh yang sehat karena mengonsumsi sarapan sehat secara rutin, membuat seseorang mudah berkonsentrasi dan memilliki daya ingat yang tinggi. Selanjutnya, akan mudah bagi seseorang untuk menciptakan inovasi dan kreativitas dalam upaya meraih mimpi.
Sementara Ketua Pergizi Pangan Indonesia Hardinsyah mengamini jika selama ini masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang membiasakan diri sarapan sehat dalam memulai aktivitas sehari-hari. Kalaupun sarapan, kualitas gizi sarapan pun tergolong masih rendah. Data menunjukkan bahwa 7 dari 10 anak Indonesia kekurangan gizi sarapan.
“Inilah yang masih menjadi persoalan. Edukasi sarapan sehat menjadi solusi untuk menekan masyarakat Indonesia kekurangan gizi sarapan,” katanya. Namun demikian, imbuhnya, sarapannya harus mengandung gizi yang sehat, yakni karbohodrat, sayuran, lauk ikan/daging, dan buah-buahan.
Sementara untuk menumbuhkan kebiasaan (habits) sarapan, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M. Faqih menjelaskan, bisa dilakukan minimal selama 22 hari. “Minimal 22 hari rutin, kontinu setiap hari, melakukan sarapan, maka ini akan menjadi habits,” tandasnya.