Kara Wakili Indonesia di Seminar Webinar ICC

PT Kara Santan hadir mewakili Indonesia dalam acara webinar (online) yang diselenggarakan International Coconut Community (ICC) untuk memperingati Hari Kelapa Internasional tanggal 2 September 2020.

Acara mengusung tema “Stay Healthy and Productive During Covid-19” dihadiri para anggota ICC dari berbagai negara Asia Pasific, Afrika, Autralia, serta Selandia Baru. Online seminar bertujuan mengadvokasi masyarakat dan dunia usaha di berbagai negara dalam meningkatkan produktivitas di tengah kondisi pandemi, sekaligus menampilkan kegiatan Online Training Program pada awal pekan ini (8/9).

Martin Jimi, Direktur PT Kara Santan Pertama, di acara itu dipercaya sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman dalam pemasaran produk Nata De Coco di Indonesia maupun pasar internasional.

Dalam paparannya, Martin Jimi menguraikan tiga hal besar yang terjadi pada pasar Nata De Coco dalam setahun terakhir. Desember 2019, Nata De Coco pernah diserang dengan video hoax terkait bahan baku. Faktanya adalah produk yang bertekstur liat dan kenyal adalah hasil fermentasi microba baik Acetobacter xylinum, yang aman dan baik untuk kesehatan pencernaan tubuh.

Isu tersebut telah dibantah dan diklarifikasi oleh Regulator (BPOM), ahli pangan maupun gizi, dan kami selaraskan dengan edukasi kepada konsumen secara simultan,” terangnya.

Terkait dengan situasi pandemi pandemi di mana terjadi penurunan daya beli, pihaknya dapat melalui situasi ini. “Hal ini ini tentu harus diantisipasi, sehingga produk bisa terus eksis dan berkontribusi positif, ” ujar Martin.

Dalam mengembangkan pasar Nata De Coco, pihaknya menerapkan strategi AVIS, yakni Availability (ketersediaan produk), Visibility (kemudahan produk didapat), Sale Ability (program pemasaran yang menunjang penjualan). “Kami aplikasikan strategi ini sehingga KARA Nata De Coco mampu bertahan dalam dominasi pasar dan terus berkembang,” imbuhnya.

Program terbaru untuk Nata De Coco adalah meluncurkan Mira atau Mitra KARA, yang membuka peluang kepada setiap orang untuk menjadi reseller dengan bermodal minim.

Dengan pasar yang sudah kami buka, kami ingin memberi kesempatan kepada konsumen bukan hanya dapat menikmati produk kita tetapi juga memperoleh keuntungan dari produk kami. Sehingga kita bisa berkembang bersama dan membangun ekonomi keluarga,” tandas Martin. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)