Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) melaporkan, angka PHK Indonesia selama masa pandemi Covid-19 mencapai 3.05 juta. Jumlah korban PHK diprediksi akan terus membengkak dan hingga akhir tahun 2020 angka pengangguran ditaksir akan mencapai 5,23 juta orang.
Kargo Tech, startup penyedia layanan logistik di Indonesia, menyuguhkan peluang bagi para pekerja yang baru di PHK untuk menjadi pengusaha di bidang logistik, yakni sebagai mitra transporter dengan menjadi self-preneur di Kargo Tech.
Kesempatan yang menarik ini seiring dengan meningkatnya permintaan pengiriman barang dengan truk kecil atau truk jenis CDD (Colt Diesel Double) dan CDE (Colt Diesel Engkel).
Hanya dengan memiliki mobil truk dan siap menerima pesanan dari pelanggan Kargo Tech, para self-preneur dapat meniti bisnis di bidang logistik.
Tiger Fang, CEO Kargo Tech, mengungkapkan bahwa di masa pandemi ini terjadi peningkatan permintaan untuk truk CDD dan CDE untuk pengiriman hingga 10 kali lipat dibandingkan periode normal.
“Hal ini menunjukan adanya peluang bagi para self-preneur baru di ranah logistik untuk bergabung menjadi mitra transporter Kargo Tech,” ujarnya dalam rilis yang diterima redakis di Jakarta, Selasa (30/6).
Dipaparkan, tipe-tipe truk ini sangat populer untuk mengirim barang dari pabrik ke pabrik, dan juga pengiriman ke toko karena ukuran yang praktis namun mampu untuk memuat barang dengan berat hingga 2 - 4 ton, serta mudah untuk mengakses jalan kecil tanpa harus mengkhawatirkan regulasi pembatasan jam lewat.
Selain jadi self-preneur dengan memanfaatkan teknologi Kargo Tech dalam mendapatkan order serta mengatur dan memonitor pengiriman dengan mudah, imbuh Fang, para rekanan transporter juga dapat menikmati program Smart Financing Solution yang merupakan program pembiayaan dari Kargo Tech berupa dana bantuan operasional logistik sebesar 1 juta US Dollar. Dana ini dapat digunakan oleh mitra transporter sebagai bantuan modal di tengah pandemi Covid-19.
Biasanya mitra transporter atau pemilik truk butuh modal awal untuk memulai pengiriman, seperti biaya bensin, uang saku sopir, dan biaya pemeliharaan kendaraan. Hal ini menjadi salah satu hambatan dalam bisnis karena minimnya cash flow, terutama dalam situasi pandemi saat ini.
“Oleh karenanya, dana yang kami sediakan melalui program pembiayaan ini bisa sangat membantu mitra transporter untuk memenuhi biaya operasional dan menjamin kelanjutan bisnis logistik mereka,” kata Tiger Fang tandas.
Sejauh ini Kargo Tech telah bekerja sama dengan banyak perusahaan di Tanah Air.()