KARS Edukasi Akreditas Rumah Sakit lewat Pitselnas

Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tahun ini kembali menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Semiloka Nasional (Pitselnas) keempat dalam rangka membantu rumah sakit mempersiapkan akreditasi rumah sakit di seluruh Indonesia.

Event digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang selama tiga hari (27-29 Agustus 2018) dihadiri sekitar 1.500 peserta, terdiri dari surveyor KARS, direktur, dan staf rumah sakit se-Indonesia.

Pertemuan ilmiah berlangsung sehari, merupakan ajang sharing knowledge dan peningkatan pemahaman terhadap standar akreditas rumah sakit. Sebanyak 15 karya ilmiah terkait akreditasi, berikut solusi dan inovasi, dipresentasiukan secara podium dan 50 karya ilmiah ditampilkan dalam bentuk poster.

Di samping itu, disajikan pula 46 karya inovatif dari rumah sakit dimana tiga karya terbaik akan mendapat KARS Awards. Sementara acara Semiloka Akreditasi berlangsung selama dua hari, berupa kegiatan pelatihan Sistem Manajemen Dokumen Akreditasi (Sismadak), Redowsko Manajemen, serta pelatihan Redowsko Asuhan Pasien.

Ketua Eksekutif KARS Sutoto menjelaskan, KARS merupakan organisasi non profit yang mengusung visi untuk menjadi badan akreditasi tingkat nasional dan Internasional serta misi untuk membimbing dan membantu rumah sakit meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien melalui akreditasi. KARS telah mendapatkan pengakuan internasional dari The International Society for Quality in Health Care (ISQua).

Di Indonesia saat terdapat 2.800 rumah sakit. Dari jumlah itu, baru 1.620 rumah sakit (sekitar 60%) yang telah terakreditasi. Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi tentang akreditasi kepada pihak rumah sakit. “Kami bahkan jemput bola melakukan sosialisasi akreditasi rumah sakit yang ada di NTT dan Papua,” papar Sutoto kepada media di sela-sela acara Pitselnas, Senin (27/8).

Belum terakreditasinya rumah sakit karena beberapa kendala, seperti rumah sakit belum siap (terutama rumah sakit karena pemekaran wilayah), karyawan rumah sakit kurang, dan kendala lain. “Padahal, akreditasi rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien,” jelasnya.

Lebih jauh, rumah sakit yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) harus sudah terakreditasi dan memiliki aplikasi pendaftaran pasien sebagai standar layanan rumah sakit.

Dalam kesempatan itu, pihaknya menyerahkan sertifikat akreditasi internasional yang pertama bagi RSUD Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur, sebagai pionir rumah sakit Indonesia yang meraih akreditasi internasional. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)