Apakah Anda harus men-tweet untuk menggunakan Twitter? Apakah Twitter adalah sebuah social network? Banyak orang yang masih berpikir sekaligus bertanya demikian. Hal itu menunjukkan bahwa selama ini Twitter telah gagal untuk memposisikan diri (membuat positioning) secara tepat. Alhasil, Twitter pun telah gagal dalam menghadirkan tools penting bagi mereka yang hanya ingin pasif dalam berpartisipasi di Twitter, atau mereka yang justru ingin aktif di twitter.
Sampai saat ini, Twitter dinilai gagal dalan memperoleh pengguna baru. Itu artinya, jumlah pengguna bulanannya tercatat stagnan. Bandingkan dengan social media lainnya, seperti Facebook dan Instagram yang memiliki kinerja yang cukup progresif. Saat ini misalnya, Twitter melaporkan hanya ada 310 juta pengguna aktif bulanan--sebuah angka yang hampir tidak beringsut dari waktu ke waktu. Sebab, setahun sebelumnya, jumlah pengguna Twitter mencapai 302 juta aktif bulanan.
Twitter pun mengumumkan rencana barunya untuk mengatasi kegagalan sekaligus kebingungan pengguna tersebut. Baru-baru ini, Twitter melakukan kick-off untuk kampanye pemasaran anyarnya, yang bertujuan untuk memperoleh persepsi apakah Twitter adalah sumber berita, hiburan, dan politik yang berangkat dari peristiwa besar yang terjadi sehari-hari.
Sebenarnya, langkah itu bukanlah yang pertama dilakukan Twitter terkait upaya mereka untuk mencoba menjelaskan siapa itu Twitter kepada pengguna potensial. Twitter pernah meluncurkan fitur “Moments” tahun lalu. Twitter juga mengumumkan rencana mereka untuk menggelar kampanye pemasaran besar-besaran yang difokuskan pada perolehan pengguna baru agar mau mencoba platform Twitter.
Demi mencapai target itu, Twitter bahkan rela meluncurkan iklan TV yang disiarkan di sepanjang World Series. Pengguna bisa mengukuti tayangan olahraga favorit mereka melalui tweet dalam bentuk teks maupun multimedia. Sayangnya, iklan TV tersebut gagal menarik animo atau minat publik. Alahasil, Twitter gagal memperoleh pengguna baru, alias jumlah penggunanya tercatat stagnan.
Kini, Twitter kembali merilis kampanye pemasaran anyarnya. Twitter mencoba memanfaatkan serangkaian video dan iklan digital, yang akan memperluas jangkauan pemasarannya. Iklan-iklan tersebut nantinya dimaksudkan untuk membantu orang untuk memahami bahwa Twitter bukanlah benar-benar jaringan sosial seperti Facebook, di mana Anda dapat terhubung dengan teman dan keluarga atau tempat di mana Anda harus muncul dan tweet setiap hari.
Sebaliknya, iklan tersebut akan menyoroti kemampuan Twitter sebagai media di mana berita akan menyebar, apakah itu politik atau gerakan sosial, yang dibuktikan melalui hashtag. Iklan utama yang memiliki beberapa hashtag terkenal akhir-akhir ini, seperti #PokemonGO, #BlackLivesMatter, #LoveNotHate, dan lain-lain.
Iklan utama Twitter akan menghadirkan klip dari "Game of Thrones" dan NBA Games. Di sana, pengguna dapat mengobrol tentang hiburan dan olahraga. Pada iklan kedua, Twitter fokus hanya pada politik, terutama pemilu di Amerika dengan klip singkat dari Hillary, Trump, Obama, dan sebagainya.
Lantas, apakah kampanye pemasaran baru tersebut akan mampu mendongkrak kinerja Twitter? Kita tunggu hasilnya. (Sumber: Techcrunch.com)