MIX.co.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar program literasi digital sektor pemerintahan untuk Widyaiswara PPSDM Regional Kementerian Dalam Negeri di Kabupaten Bogor.
Digelar pada Oktober 2022 di Hotel Harris, Sentul, Kabupaten Bogor, program dihelat secara tatap muka dengan dihadiri oleh 30 peserta yang berasal dari empat regional berbeda.
Program literasi digital di sektor pemerintahan merupakan salah satu inisiasi Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Dikatakan Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto, kerja sama antara Kemenkominfo dan Kemendagri sudah sampai pada titik yang lebih masif.
“Boleh dikatakan tahun depan kita akan masuk ke tahun politik dan ASN (Aparatur Sipil Negara) punya tugas penting. ASN harus netral, tidak boleh terseret ke kiri-kanan agar suasana pemilu tidak memanas. Netralitas ASN sangat penting, kita harus mengisi media sosial dengan konten yang menyejukkan, karena media sosial biasanya menjadi tempat munculnya konflik horizontal. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dan dapat dijalankan manfaatnya pada pelatihan regional masing-masing,” ucapnya.
Ditambahkan Kepala BPSDM Kemendagri, Dr. Sugeng Hariyono, ASN memiliki kesempatan dan hak untuk dikembangkan kompetensinya. “Kita ada target 50 juta masyarakat terliterasi digital pada tahun 2024. Saya yakin kita tidak bicara hanya sekedar kuantitas, tapi yang terpenting adalah kualitas," tandasnya.
Oleh karena itu, pelatihan tidak hanya mengarah pada target peserta. Namun, yang jauh lebih penting adalah menitikberatkan pada hasilnya. "Nah, tahun ini suasana politik mulai hangat. Oleh karena itu, forum kali ini sangat strategis bagi para calon mentor untuk memikirkan strategi guna melakukan literasi, yang mana masyarakat perlu memahami empat pilar literasi digital," terangnya.
Lebih jauh ia menegaskan bahwa saat ini, tugas kita semua adalah kemampuan mendengarkan dan menjelaskan. "Tidak hanya memberikan wawasan pengetahuan, namun kita harus menganalisis dan mengintegrasikan berbagai pengetahuan. Selain itu, tujuan lainnya adalah adanya pola perilaku yang berubah, dari yang semula belum memahami tindakan yang benar, menjadi pribadi yang cakap dalam konteks pemanfaatan digital. Kita berharap melalui program ini, para calon mentor akan dapat mewujudkan apa yang kita harapkan,” ungkap Sugeng.