MIX.co.id - Sejak gerakan #akuberdaya dirilis pada 24 September 2021 lalu, sejumlah program telah digelar. Sejatinya, semua upaya dari gerakan #akuberdaya diharapkan dapat melejitkan keberdayaan perempuan Indonesia dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Indonesia.
Nina Septiana sebagai inisiator #akuberdaya, juga berharap agar gerakan #akuberdaya bisa menjadi sebuah gerakan yang sustainable, konsisten, yang bisa mengangkat harkat, martabat, dan perekonomian bangsa Indonesia.
“Pada akhirnya, gerakan ini bisa memperbaiki kondisi bangsa dan negara. Doakan agar gerakan #akuberdaya bisa terus menjadi bagian yang bisa terus melejitkan keberdayaan UMKM Indonesia,” tandas Nina.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meyakini bahwa industri kreatif Indonesia dapat melompat lebih tinggi. Bahkan, dengan talenta dan kemampuan yang dimiliki pelaku industri, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain dunia industri fesyen.
“Fesyen sekarang sudah berbeda dengan zaman dahulu, terutama dalam hal desain sudah sangat nyaman, bentuknya juga unik, dan kreatif. Ini akan mendorong fesyen kita terus bertumbuh. Karena itu, industri fesyen bisa menjadi pemain utama dalam ekspor industri kreatif Indonesia,” yakin Sandiaga.
Pada kesempatan tersebut, Sandi pun mendorong Nina Septiana, selaku pemilik brand Nina Nugroho untuk mengambil kesempatan mengekspor produk fesyen dari luar negeri. “Dengan kualitas yang sudah sangat baik, Mbak Nina Nugroho harus mengambil peluang ini. Saya yakin sangat bisa,” pesan Sandiaga.
Lebih jauh Sandiaga menerangkan, tahun 2022 merupakan tahun kebangkitan bagi UMKM pasca dihantam pandemi Covid-19. Terbukanya peluang usaha tersebut sejalan dengan makin terbukanya lapangan kerja, khususnya pada 17 subsektor kreatif dan 13 subsektor pariwisata.
Ada tiga rumus yang harus dipegang oleh pelaku industri kreatif untuk bisa tumbuh menjadi lebih baik pasca pandemi ini, yakni Gercep, Geber, dan Gaspol. Tiga motto itu, lanjut Sandiaga, menjadi kunci penting agar industri kreatif Indonesia mampu tumbuh signifikan dan menjadi pemain dunia.
Selanjutnya, pembicara DR. Indrawan Nugroho menuturkan, walaupun masih ada ancaman Omnicron, secara infrastruktur dan market pasar sudah terbuka. Saat ini, yang diperlukan adalah mau dengan cepat menangkap peluang secara tepat. Tentu saja bukan kecepatan yang sporadis, tetapi cepat yang tepat sasaran. Sebab, kalau serabutan menangkap peluang, tetapi tidak mampu men-deliver, akhirnya bisa buntung dibanding untungnya.
Indrawan menambahkan, syarat utama seorang entrepreneur, sejatinya adalah harus memiliki optimisme yang kuat. “Menjadi pengusaha harus punya semangat seperti kecoa. Berkali-kali diinjak, tetap bisa lari dan hidup. Jadi semangat enterprenuer itu harus mirip kecoa,” pungkasnya.