Kemenperin Berikan Program Pendampingan kepada Sunindo Adipersada

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mempersiapkan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam mengimplementasikan Industri 4.0. Sejatinya, Industri 4.0 adalah program pemerintah untuk membawa industri manufaktur Indonesia bisa berdaya saing, baik di dalam maupun luar negeri.

Sebagai pilot project, Kementerian Perindustrian akan memberikan program pendampingan kepada PT Sunindo Adipersada, perusahaan mainan terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak 27 tahun silam.

PT Sunindo terpilih karena dinilai telah menjadi perusahaan mainan yang besar dan telah melakukan ekspor ke beberapa negara sehingga dapat menambah daya saing Indonesia. Sunindo Adipersada dikenal sebagai perusahaan yang mampu memenuhi standard kualitas boneka dunia. Termasuk, selalu menggunakan material yang lolos uji Standard Nasional Indonesia (SNI), ICTI, ASTM, EN 71, dan standar lainnya, sehingga sangat aman dimainkan oleh anak-anak.

Terkait program pendampingan tersebut, dikatakan CEO PT Sunindo Adipersada Iwan Tjen, Kementerian Perindustrian meninjau langsung pabrik mainan Sunindo yang berlokasi di Cileungsi, Jawa Barat, pada hari ini (15/8).

“Kami kedatangan tim Kemenperin untuk melihat dan berdiskusi dengan kami terkait program pendampingan guna implementasi industri 4.0. Perkembangan teknologi semakin pesat dalam industri, akan tetapi kami melihat khusus untuk industri boneka, perkembangan teknologinya tidak sepesat industri garmen misalnya. Banyak inovasi teknologi garmen yang tercipta seiring dengan perkembangan fashion masyarakat," tutur Iwan.

Secara market, ia melanjutkan, industri mainan dunia terus tumbuh dari 2007-2017. Pasar mainan dunia sudah mencapai angka US$ 89 miliar dan diprediksi naik lagi menjadi US$ 99 miliar pada 2022. Dan, Indonesia termasuk salah satu pasar mainan terbesar di dunia dengan nilai ekspor sudah mencapai US$ 300 juta pada 2017.

"Saya berharap dan juga mendukung program pendampingan ini untuk dikembangkan lebih luas lagi dan bisa dirasakan oleh banyak perusahaan industri lainnya di Indonesia," tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)