MIX.co.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggelar program “Kelas Mengajar Online Sesi III”. Mengusung tema “Membuat Video Belajar sebagai Media Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan”, program tersebut digelar pada hari ini (14/10) secara virtual melalui platform Zoom dan disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Kemkominfo TV, Siberkreasi, Direktorat Sekolah Dasar, Pendidikan.id, dan Facebook Page Siberkreasi.
Diuraikan Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc, yang juga menjadi keynote speaker, kehidupan normal yang baru, baik sekarang maupun pasca pandemi nanti, akan mempercepat proses digitalisasi di berbagai lini kehidupan. Untuk itu, SDM (Sumber Daya Manusia) harus dipersiapkan dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini.
“Mari kita membawa perubahan positif untuk Indonesia yang lebih baik, kita ciptakan inovasi-inovasi berkualitas dengan mengembangkan talenta dan memaksimalkan potensi masyarakat digital Indonesia," ajak Semuel.
Sementara itu, dalam sambutannya, Widyaprada Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar Kemdikbud Ristekdikti Dr. Nilam Suri, menuturkan bahwa salah satu soft skill penting yang perlu dibekali tenaga pendidik adalah bagaimana cara membuat video belajar yang menarik dan menyenangkan. “Kita dapat meningkatkan kualitas pemahaman peserta didik secara lebih cepat, karena adanya visualisasi dalam video tersebut,” ucapnya.
Salah satu pengisi materi adalah Estu Saputro, seorang Content Creator. Dia menegaskan bahwa semua bisa menjadi seorang content creator. “Jadi, jangan membayangkan content creator adalah seorang profesional. Sebab, pada prinsipnya semua yang membuat konten video adalah seorang content creator. Dan, untuk membuat sebuah video pembelajaran, tidak membutuhkan alat-alat yang canggih, bahkan cukup dengan menggunakan handphone,” paparnya.
Bagi tenaga pendidik, membuat video pembelajaran ini memiliki berbagai manfaat, antara lain video dapat dijadikan sebagai arsip dokumentasi materi yang diajarkan dan akan sangat mudah dibagikan kepada peserta didik dengan berbagai aplikasi seperti WA (WhatsApp), Line, dan seterusnya. Bahkan, juga dapat di-upload ke berbagai platform media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan sebagainya. Para pendidik juga tidak perlu repot mengulang-ulang materi. “Selama bahan ajar masih sama, video pembelajaran yang dibuat akan tetap relevan sampai beberapa tahun ke depan,” ucap Estu.
Pada kesempatan itu, Estu juga menerangkan sejumlah teknik membuat video dengan menggunakan HP dan juga aplikasi yang mudah untuk pemula. Salah satunya adalah VN Editor. Pada webinar kali ini, ia juga memberikan tutorial mengedit video menggunakan VN Editor secara langsung.