Selain 74 pusat belanja—seperti Senayan City, Grand Indonesia, Kota Kasablanca—dan 7000 ritel di kawasan Jakarta, rupanya Festival Jakarta Great Sale 2013 juga diminati oleh sejumlah merek-merek besar di Tanah Air. Gelaran akbar yang keenam kalinya itu, tercatat efektif dalam membangun merek sekaligus mendongkrak penjualan. Tengok saja transaksi yang berlangsung selama 1,5 bulan pesta diskon di 2012 lalu, sanggup menembus Rp 10,7 triliun.
Resmi menjadi mitra Festival Jakarta Great Sale 2013, BRI menargetkan 5000 penambahan pengguna kartu baru, baik untuk produk kartu kredit, debit, termasuk e-money Brizzi BRI.
Kesempatan tersebut tentu saja tidak disia-siakan berbagai pengelola merek. BRI misalnya, memutuskan untuk menjadi mitra resmi gelaran Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2013. Selain memanfaatkan festival tersebut sebagai contact point-nya, dikatakan Executive Vice President BRI Firman Taufick, BRI juga akan menjadi partner resmi untuk “Festival Jakarta Great Sale Shopping Card”, yaitu kartu belanja dengan beragam keuntungan yang resmi diterbitkan oleh Panitia Festival Jakarta Great Sale 2013.
"Melalui program ini, kami menargetkan 5000 penambahan pengguna kartu baru, baik untuk produk kartu kredit, debit, maupun e-money Brizzi BRI. Selain consumer atau pembelanja, 7000 ritel yang turut berpartisipasi dalam event besar ini juga menjadi potensial market bagi BRI," patok Firman di sela-sela pers conference Festival Jakarta Great Sale 2013, di Senayan City, Jakarta.
Dijelaskan Darwin Aroni, Sekjen panitia Festival Jakarta Great Sale 2013, tahun ini, target transaksi yang dipatok sebesar Rp 11,8 triliun, atau naik hingga 15-20 persen. "Dari total transaksi tahun 2012 lalu, kontribusi Festival Jakarta Great Sale Shopping Card memang masih kecil, 10 persen, dengan jumlah pemegang kartu 40 ribu orang. Karena, memang tahun lalu merupakan peluncuran perdana shopping card dan jumlah mal yang berpartisipasi masih sedikit. Kali ini, mobil VW turut berpartisipasi untuk memberikan hadiah sebuah VW Touran dalam program shopping card ini. Termasuk, BRI dan Samsung," ungkap Darwin.
Selain menargetkan peningkatan nilai transaksi, dalam gelaran ini, panitia juga membidik market Asia dan Timur Tengah. Lantaran, Timur Tengah termasuk pelancong yang memiliki spending sangat tinggi dibandikan dengan pelancong dari negara lain. Hal itu dikarenakan harga-harga di pusat belanja yang ada di negara-negara Timur Tengah sangat mahal. Selain itu, pelancong Timur Tengah, jika datang ke Tanah Air memilih menginap di hotel bintang empat dan lima, dengan lama menginap cukup panjang, sekitar satu minggu.
Demi menyukseskan program tersebut, pihak panitia menggelar upaya komunikasi terintegrasi. Mulai dari menyebar leaflet, brosur, memasang umbul-umbul, banner, dan billboard LED. "Bahkan, kami juga menyebar Jakarta shopping map di bandara dan membuka booth di sana. Termasuk, menyebar brosur dengan bantuan ASITA ke Asia maupun Timur Tengah serta mengkomunikasikan di majalah internal Garuda dan Blue Bird. Kami juga mengkomunikasikan lewat situs www.jakartagreatsale.com," Darwin menutup.
