Mereka yang terpilih, diungkapkan Chief Corporate Affairs Officer XL Eka Bramantya Danuwirana, harus melewati tiga tahap seleksi. Yakni, seleksi administratif yang menilai sisi orisinalitas, relevansi dengan problem yang dihadapi oleh kota asal peserta, dan feasibilitas dari inovasi digital yang ditawarkan untuk bisa direalisasikan. Selanjutnya, peserta yang lulus akan diminta membuat proposal detail dan e- poster. Terakhir, tahap final, yaitu presentasi dan interview.
Sementara itu, ada tiga kategori yang dikompetisikan dalam kompetisi tesebut. Pertama, e-public service atau bagaimana meningkatkan layanan publik dikotanya secara digital. Kedua, e-governance, yakni bagaimana birokrasi dilakukan dengan efektif lewat digitalisasi. Ketiga, e-financial atau menggeliatkan sektor finansial dengan inovasi digital.
“Para peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi di berbagai kota di Indonesia, termasuk dari Kawasan Timur Indonesia. Komposisi peserta 50% dari Jawa, 10% kalimantan, 25% Sumatera, 5% Bali dan NTB, 2% Maluku dan NTT, serta 8% dari Sulawesi. Kompetisi Digital Leaders ini diikuti dengan dua jenis kepesertaan, yaitu individual atau pribadi dan kelompok,” paparnya.
Hari ini (15/11), Dewan Juri telah menetapkan empat pemenangnya. Mereka adalah mahasiswa/i Institut Teknologi Surabaya ( ITS) sebagai Juara 1, dengan karya solusi digital Safety Parking; Juara 2 adalah Universitas Gajah Mada, dengan karya solusi digital TransApp; Juara 3, Poltek Negeri Surabaya dengan karya solusi digital The Surface; dan penghargaan khusus kepada peserta ITS dengan karya Taponesia.
Para pemenang berhak memperoleh uang tunai hingga puluhan juta rupiah. Selanjutnya, agar karya para peserta tidak berhenti pada ide dan kompetisi, XL juga memfasilitasinya agar bisa diadopsi oleh pemerintah daerah masing-masing. “Bahkan, apabila ide tersebut sesuai dengan kebutuhan di kota asal, maka XL akan membantu untuk merealisasikannya melalui program XL XmartCity yang membantu pengembangan sejumlah kota dalam mengimplementasikan solusi digital untuk mengatasi problem perkotaan,” tutup Eka.