MIX.co.id - PT DFI Retail Nusantara mencetak kinerja keuangan yang membaik sepanjang kuartal pertama (Q1) 2025. Hal itu terutama didorong oleh pertumbuan penjualan yang kuat selama periode Lebaran serta kinerja Guardian Health and Beauty yang solid.
Meskipun permintaan terhadap perabotan rumah tangga masih menghadapi tantangan, IKEA menunjukkan perbaikan melalui langkah-langkah pengendalian biaya yang efektif. Keseluruhan kinerja ini mengantarkan perseroan membukukan laba Rp27 miliar pada Q1 2025.
Diungkapkan Presiden Direktur PT DFI Retail Nusantara Hadrianus Wahyu Trikusumo, pendapatan bersih pada kuartal pertama 2025 tumbuh 13% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp1.210 miliar. Laba dari operasi yang dilanjutkan mencapai Rp11 miliar, berbalik dari kerugian Rp76 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan laba yang solid dari Guardian dan penyusutan kerugian di IKEA.
Guardian mencatat pertumbuhan penjualan dan laba dua digit, didorong oleh peningkatan jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan premium dan lokasi wisata. Guardian tetap fokus pada memperkuat proposisi nilainya, mengoptimalkan rangkaian produknya, dan memperluas kehadiran omnichannel-nya untuk meningkatkan aksesibilitas bagi pelanggan.
Sementara itu, meski pasar furniture rumah tangga masih menghadapi tekanan, IKEA mampu menerapkan inisiatif penghematan biaya yang efektif berhasil menurunkan kerugian dibandingkan periode yang sama tahun lalu. IKEA tetap berfokus mendorong pertumbuhan penjualan melalui berbagai inisiatif, seperti meningkatkan komersialitas toko, optimalisasi tata letak toko, serta perluasan segmen online.
Selain itu, upaya berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan produk melalui peningkatan sumber lokal, didukung oleh strategi pemasaran yang lebih efektif, diterapkan untuk memperkuat relevansi di pasar domestik.
"Untuk itu, perseroan optimis bisnis kesehatan dan kecantikan akan mempertahankan momentum positifnya, meskipun ketidakpastian terkait pemulihan bisnis furnitur rumah tangga masih berlanjut. Namun demikan, dengan fokus strategis yang lebih tajam, perseroan berada dalam posisi yang kuat untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan dalam jangka menengah hingga panjang," pungkasnya.