MIX.co.id - KLHK di Jakarta menggelar "Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Terbarukan" (LIKE), pada pertengahan September ini, di Jakarta. Dalan rangkaian festival itu digelar talkshow bertajuk "Bambu Solusi Berbasis Alam: Penggerak Ekonomi Rakyat dengan Produk Ramah Lingkungan”.
“Seperti arahan Bapak Presiden, isu perubahan iklim juga harus menjadi bagian dari masyarakat secara luas. Upaya aksi mitigasi dan adaptasi yang dilakukan telah banyak dilakukan di tingkat tapak, sehingga ini merupakan peran dan kontribusi yang telah diberikan oleh masyarakat dengan dukungan para pihak. Seperti halnya Bambu, yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Indonesia,” ungkap Ary Sudijanto, Kepala Badan Standardisasi Instrumen LHK (BSILHK), saat membuka acara talkshow.
Lebih jauh ia menegaskan, bambu belum mendapatkan dukungan dan perhatian optimal dalam pengembangan dan pemanfaatannya. Namun, seiring kemajuan teknologi dan menajamnya isu perubahan iklim, pemanfaatan bambu sebagai sumber daya alam terbarukan semakin meningkat. “Hal ini didukung dengan munculnya kesadaran akan gaya hidup ramah lingkungan, pembangunan hijau (green development) serta ekonomi sirkular (circular economy),” imbuh Ary.
Pada kesempatan ini, Ary juga menyampaikan komitmen BSILHK untuk menghasilkan standar-standar yang diperlukan dalam pengelolaan bambu dan pemanfaatannya. “Tidak hanya penyusunan standar, namun juga memastikan ekosistem pengembangan usaha bambu dapat dijalankan. Kita ke depan harus bisa lebih berperan dalam mengembangkan kegiatan bambu,” ucapnya.
Dia juga memberikan pemahaman bahwa pemanfaatan bambu terbagi dalam dua kelompok, yakni sebagai material produk komoditas dan dalam peran ekologisnya untuk jasa lingkungan. Meskipun tampak bertujuan yang berbeda, masing-masing pemanfaatan tersebut dapat memberikan nilai ekonomi dan nilai ekologi bagi masyarakat dan lingkungan.
“Perlu dukungan dan sinergi dari banyak pihak, lintas sektor, dari tingkat tapak sampai pengambil kebijakan dalam upaya pengendalian perubahan iklim. Khususnya dalam pengembangan bambu, sehingga menjadi bagian dari tujuan dan target kita dalam penurunan emisi dan target kontribusi nasional dalam pengendalian perubahan iklim,” tutupnya.