MIX.co.id – Dana kelolaan reksa dana berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) dan berkelanjutan (sustainability) menunjukkan tren positif.
Data di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, dana kelolaan reksa dana yang mengusung tema ESG per Februari 2023 mencapai Rp 4,796 triliun, melonjak signifikan dari Rp 253 miliar pada tahun 2017.
Menyikapi fakta tersebut, Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan PT BNP Paribas Asset Management meluncurkan Reksa Dana BNP Paribas Indonesia ESG Equity. Produk ini hadir sebagai solusi bagi nasabah segmen priority dan private banking yang ingin berinvestasi sekaligus menerapkan prinsip ESG.
Direktur Consumer Banking Group Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung, menyampaikan bahwa penerapan ESG dalam investasi saat ini semakin diminati, terutama di kalangan millennial.
Menurutnya, produk-produk ESG cenderung memiliki risiko lebih rendah karena turut menerapkan good governance, sekaligus berkontribusi positif ke masyarakat lokal hingga global.
“Produk Reksa Dana BNP Paribas Indonesia ESG Equity hadir dalam full-fledged digital banking aplikasi digibank by DBS, yang semakin memudahkan nasabah untuk membeli dan menjual produk investasi, sekaligus berkontribusi positif terhadap lingkungan dan ekonomi Indonesia,” ujarnya dalam acara penandatangan kerja sama dengan BNP Paribas Asset Management, Rabu (2/8), di Jakarta.
Sebelumnya, pada November 2022, kedua perusahan berkolaborasi pada produk Reksa Dana Indeks BNP Paribas SRI-KEHATI melalui aplikasi digibank by DBS, yang mengajak nasabah berinvestasi sekaligus mendukung ketahanan pangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan program penanaman pohon bakau.
Presiden Direktur BNP Paribas Asset Management, Priyo Santoso, menerangkan bahwa pihaknya menerapkan kriteria ESG yang merujuk pada prinsip dan pedoman ESG yang digunakan oleh BNP Paribas Asset Management di seluruh dunia untuk memilih emiten dalam portofolionya.
“Metode ini kami yakini dapat memberikan pengelolaan risk-adjusted return yang lebih baik,” jelasnya. Sementara penerapan ESG berfokus pada Environment sustainability, Equality & inclusive growth, dan Energy transition atau ‘the 3Es’.
Merespon kolaborasi tersebut, BEI berupaya untuk mengembangkan ekosistem pasar modal Indonesia yang mengadopsi dan memanfaatkan praktek-praktek keberlanjutan.
“Kami berharap langkah ini dapat mendorong perkembangan ekosistem investasi berkelanjutan dan menggerakkan perusahaan-perusahaan lain untuk turut berkontribusi dalam mencapai tujuan keberlanjutan di Indonesia,” tandas Ignatius Denny Wicaksono, Head of Business Development 2 Division BEI. ()