Consumer insight menjadi modal utama bagi advan dalam menghadirkan produk telepon selular (ponsel) yang mampu menjawab kebutuhan konsumen Indonesia. Itu sebabnya, pada tahun ini Advan melibatkan Pakar Telekomunikasi, Hasnul Suhaimi, dan Mars Research Spesialist dalam sebuah proyek riset Advan.
Riset tersebut berlangsung sejak pertengahan Mei 2016 dan diharapkan selesai pada awal Juni 2016. Obyek dan materi riset adalah tentang Smartphone seperti apa yang dibutuhkan konsumen Tanah Air.
Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan mengatakan, proyek prestisius yang melibatkan keinginan konsumen tanah air akan menjadi komitmen Advan. “Sebagai brand nasional, kami harus mengetahui karakteristik dan kebutuhan konsumen Indonesia. Mereka tidak bisa dipaksakan untuk menelan semua spesifikasi smartphone,” tandasnya.
Ditambahkan Andy Gusena, Brand Director Advan, "Dengan melibatkan MARS Research Spesialist dan pakar Telekomunikasi, Hasnul Suhaimi, Advan bisa menghadirkan produk yang benar-benar bisa mewakili kebutuhan konsumen Tanah Air. Proyek tersebut telah resmi berjalan."
Selain melakukan riset bersama MARS, Advan secara independen telah melakukan riset online tahap pertama sebagai uji coba persiapan. Gambaran singkat sementara dari data yang dikelola menunjukkan bahwa 35,34% dari 133 orang mengganti smartphone setelah lebih dari 2 tahun, dengan alasan mayoritas karena rusak dan bosan.
Selain itu, data lain terkait urutan alasan dalam memilih smartphone, responden cenderung memilih fitur dengan jumlah persentase 44,03%. Alasan lainnya adalah harga, sebanyak 31,34%. Adapun alasan brand, hanya sebesar 14,93%.
"Analisis data kualitatif sementara dapat disimpulkan bahwa ada yang beranggapan smartphone lokal sudah baik. Namun, tidak sedikit yang beranggapan masih bisa ditingkatkan baik dari kualitas maupun persepsi, agar dapat bersaing dengan merek internasional," terabg Andy.