Pengembangan kepemimpinan dan sumber daya manusia adalah bagian dari strategi bisnis utama perusahaan. Sumber daya manusia dengan kualitas terbaik menjadi asal dari kekuatan perusahaan. Demikian diyakini Procter and Gamble (P&G)--perusahaan penyedia kebutuhan rumah tangga dan brand perawatan personal terkemuka di dunia.
Oleh karena itu, P&G sejak 12 tahun lalu memiliki program berkelanjutan bertajuk "P&G CEO Challenge". Program yang tahun ini memasuki perhelatan ke-12 itu berhasil diikuti sebanyak lebih dari 600 mahasiswa berbakat dari sejumlah universitas terkemuka di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung. Pada tahap puncak ini, dari total 600 lebih peserta telah tersaring sebanyak 24 peserta untuk nantinya akan terpilih tiga mahasiswa yang akan mewakili Indonesia.
Dijelaskan LV Vaidyanathan, Presiden Direktur P&G Indonesia, “Di P&G, kami sangat percaya dan yakin bahwa pengembangan kepemimpinan dan sumber daya manusia adalah bagian dari strategi bisnis utama. Sumber daya manusia dengan kualitas terbaik menjadi asal dari kekuatan kami, itulah sebabnya kami melatih dan memilih mahasiswa terbaik dan berbakat dari sejumlah universitas terkemuka di Indonesia, dan membentuknya dalam program andalan kami, P&G CEO Challenge 2018."
Lebih lanjut ia menerangkan, P&G CEO Challenge adalah program unggulan yang dipelopori oleh P&G bekerja sama dengan universitas terkemuka di Indonesia untuk memberikan pengalaman langsung secara mendalam kepada mahasiswa muda tentang bagaimana P&G bekerja dan beroperasi dalam mengintegrasikan sejumlah brand P&G dan melahirkan calon CEO masa depan.
P&G CEO Challenge 2018 digelar di Jakarta dimulai dari 29-31 Oktober 2018. Dalam program ini, para peserta dapat belajar demi memperluas keterampilan dan pengetahuan mereka dengan mengikuti berbagai pelatihan. "Program ini memberi kesempatan bagi mereka untuk terlibat dalam proses kerja CEO brand. Ini termasuk bagaimana membangun strategi bisnis untuk sebuah brand dan cara menjalankannya melalui desain bisnis, aktivasi pemasaran hingga penjualan di pasar," urainya.
Program CEO Challenge membekali para peserta dengan Model Pengembangan Kepemimpinan P&G 70-20-10, di mana 70% para mahasiswa mengikuti praktik nyata melalui penerapan studi kasus yang akan menantang kemampuan mereka akan kepemimpinan, 20% mentoring, dan 10% classroom Melalui model ini peserta diharapkan dapat memperluas keterampilan dan pengetahuan mereka tentang kepemimpinan dan pengembangan strategi melalui bimbingan secara personal, serta bimbingan bersama para mentor dan pemimpin P&G dari Manager Level ke C-Level dan pelatihan formal.
P&G selalu terbuka dalam hal proses penyaringan sumber daya manusia, mulai dari rekrutmen (penyaringan), uji kemampuan hingga proses akhir (penerimaan) sehingga bisa diketahui, diidentifikasi dan dinilai sumber daya manusia mana yang layak atau tidak untuk mengikuti karir jangka panjang. Sebagai salah satu perusahaan global terdepan, P&G berhasil membangun suasana kesetaraan gender melalui kesempatan seluas mungkin bagi wanita untuk berkarier.
“Kini, P&G Indonesia telah mencapai komposisi hampir 50% posisi manajer diisi oleh wanita dan setengah dari teknisi ahli di pabrik kami juga wanita. Dalam segi produk, P&G pun banyak mengembangkan dan membuat produk yang dikhususkan untuk wanita dan anak perempuan, dimana mayoritas pembeli adalah perempuan,” timpal Dedie Manahera, Country Human Relations Leader P&G Indonesia.
Ditambahkan Atika Nisrina Dewi, Assistant Brand Manager P&G Indonesia yang sebelumnya merupakan pemenang P&G CEO Challenge 2016, "Program P&G CEO Challenge membuka kesempatan besar bagi kami untuk dapat belajar banyak hal baru, dan terjun langsung ke situasi studi kasus bisnis nyata di dunia kerja. Di sini, kami mempelajari bagaimana flow of work sebuah kampanye brand besar P&G agar bisa sesuai target dan menicptakan impresi terbaik di hati konsumen."
Nantinya, Pemenang P&G CEO Challenge Indonesia tahun ini berkesempatan untuk mengikuti kompetisi tingkat Asia Pasifik yang akan di selenggarakan di Singapura. Jika mereka menujukan prestasi dan berhasil di tingkat Asia Pasifik mereka dapat mengikuti kompetisi tingkat dunia di Dubai.