Paska dilepasnya sejumlah saham anak perusahaannya, antara lain PT Sky Energi Indonesia Tbk. (JSKY), di lantai bursa saham, PT Trinitan Global Pasifik menegaskan tetap ‘on the right track’ pada tujuan bisnis utamanya. Perusahaan juga tetap optimis dan berkomitmen membangun sektor ekonomi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Dituturkan Christopher Liawan, Direktur Trinitan Global Pasifik, “Trinitan Global Pasifik tetap berkomitmen dalam bisnis membangun ekonomi energi terbarukan di Indonesia. Ini ikhtiar kami mendukung upaya pemerintah dalam penyediaan energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia, di tengah isu global tentang perubahan iklim dan meningkatnya tuntutan gaya hidup eco-living "
Lebih lanjut ia menerangkan, Trinitan terbukti telah membidani lahirnya emiten yang bergerak di bidang pengembangan energi terbarukan melalui produksi solar panel. Adapun penjualan saham yang melalui mekanisme repo (repurchase agreement) kepada beberapa pihak, menurut Christopher, adalah untuk mendukung kinerja perusahaan dalam mencapai target pendapatan Rp 1 triliun di tahun 2020 ini.
"Repo adalah mekanisme penjualan saham antara dua pihak yang diikuti dengan perjanjian, dimana pada kemudian hari yang telah ditentukan saham itu akan dibeli kembali dengan harga tertentu yang telah disepakati," katanya menjelaskan.
Sementara itu, pengamat energi yang juga Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, langkah yang dilakukan oleh PT Trinitan Global Pasifik merupakan bentuk dari sikap wait and see investor di sektor energi terbarukan. "Menurut saya, mereka tidak benar-benar pergi, hanya wait and see saja, karena biar bagaimanapun potensi bisnis EBT di Indonesia masih sangat baik," ucapnya berpendapat.
Masih menurut Mamit, investor sebaiknya tidak perlu ragu berinvestasi, karena ada komitmen pemerintah untuk mengembangkan EBT. Hal ini tercermin dari target bauran energi yang hendak dicapai pada 2025, yakni sebesar 23%. "Walaupun ada kesan pemerintah setengah hati, tapi setidaknya ada harapan dan titik terang bahwa EBT ini dikembangkan di Indonesia," ujarnya.
Pada penghujung 2019, Sky Energi Indonesia juga telah mengumumkan memperoleh kontrak proyek-proyek pembangkit tenaga listrik energi terbarukan di Papua dari PT PLN (Persero) dengan nilai Rp 300 miliar. Dengan berbagai proyek itu, Sky Energi Indonesia memproyeksikan akan meningkatkan laba bisnisnya menjadi Rp 106 miliar pada 2020. Sky Energi Indonesia juga menargetkan kenaikan aset perusahaan menjadi Rp 717 miliar pada 2020, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 607 miliar. Target tersebut seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi dan berbagai kontrak tender yang didapat.
PT Sky Energi Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan andalan di dalam kelompok bisnis PT Trinitan Global Pasifik. Fokus bisnis Trinitan Group meliputi sektor pembangunan ekonomi energi terbarukan (renewable energy) dan ekonomi hijau (eco-green), solar module, solar cell, smarthouse (eco Living), LED lighting (Smart Lighting), dan rancang bangun pembangkit listrik terbarukan.