PT Aldiracita Sekuritas Indonesia telah menjual sebagian kepemilikannya dalam PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) kepada LG International Corp (LGI). Hal ini disampaikan oleh keduanya yang didukung dari laporan kepemilikan saham yang disampaikan kepada OJK dan BEI pada tanggal 28 April 2021.
LGI adalah bagian dari LG Group yang merupakan salah satu konglomerat terbesar di Korea Selatan (Korsel) yang berkantor pusat di Seoul.
Transaksi jual beli ini dilakukan LGI melalui anak perusahaannya yang berlokasi di Indonesia, PT Global Investment Institusi (GII) lewat pembelian crossing saham di pasar negosiasi dengan harga Rp 1,200 per saham pada Rabu (28/4). Melalui transaksi ini, GII akan memiliki 5,5% kepemilikan dalam PYFA.
Direktur PYFA Yenfrino Gunadi mengaku pihaknya bangga dapat bermitra dengan salah satu konglomerat Korea Selatan terbesar dengan sejarah panjang inovasi saat perusahaan memperluas penawaran produk dan layanan dengan tujuan untuk memajukan industri kesehatan di Indonesia.
“Dapat menarik investasi asing dan bermitra dengan salah satu perusahaan konglomerat terbesar seperti LG International Corp merupakan bukti nyata tidak hanya bagi PT Pyridam Farma Tbk sendiri tetapi juga bagi industri kesehatan Indonesia yang diharapkan tumbuh double digit dalam beberapa tahun mendatang,” papar Yenfrino seperti disampaikan dalam siaran pers yang diterima redaksi, Jumat (30/4), di Jakarta.
PYFA menargetkan penjualan bersih tumbuh dobel digit di sepanjang tahun ini. Perseroan menyatakan, industri farmasi dan alat kesehatan masih akan berkembang pesat, karena masyarakat Indonesia semakin sadar untuk menjaga kesehatan dan memperkuat imun tubuh.
Salah satu produk farmasi yang kebutuhannya dirasa masih tinggi saat ini di antaranya multivitamin dan suplemen. Saat ini PYFA telah memiliki produk-produk vitamin dan suplemen.
Meski terdampak pandemi Covid-19 pada tahun 2020, kinerja PYFA mencatat pertumbuhan laba bersih 137% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penjualan bersih tahun 2020 juga mengalami kenaikan sebesar 12% dibandingkan dengan tahun 2019.
Kenaikan penjualan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan produk vitamin dan suplemen ditambahkan kenaikan penjualan produk alat kesehatan. ()