Ditengah menggeliatnya bisnis e-commerce dan banyaknya investor yang ikut serta meramaikan pasar Indonesia, perusahaan asal Jepang Rakuten, justru memilih hengkang dan menghentikan aktivitas transaksi per 1 Maret 2016. Penutupan operasional juga akan dilakukan di Malaysia dan Thailand, dan berdampak kepada pemutusan hubungan kerja kepada 150 orang karyawan di Indonesia.
Rakuten Indonesia Tutup per 1 Maret 2016
Lewat keterangan resmi yang dihimpun dari pihak Rakuten Indonesia, keputusan ini merupakan salah satu tujuan dari Visi 2020 Rakuten untuk bisa mencapai pendapatan 1700 miliar Yen (setara dengan Rp 203 triliunan) serta 300 miliar Yen (setara dengan Rp 35 triliunan) untuk pendapatan operasional non-GAAP pada tahun 2020.
Rakuten mengatakan bahwa visi tersebut akan menetapkan tonggak untuk kontribusi laba total dari bisnis internasional Rakuten sebelum 2020. Transformasi model bisnis untuk perdagangan elektronik ini akan lebih besar terfokus kepada kepuasan pelanggan dan pengalaman yang berkualitas di Jepang, di mana Rakuten adalah pemimpin pasar; pengembangan model ekosistem di Taiwan; percepatan perdagangan lintas batas di Asia Timur; strategi perdagangan elektronik terbuka yang digawangi oleh Ebates di Amerika Serikat; dan memperkenalkan jasa layanan mobile consumer to consumer (C2C) di seluruh dunia.
Oleh sebab itu, Rakuten memutuskan untuk menutup bisnisnya di tiga negara tersebut. Berdasarkan pantauan MIX di situs Rakuten.co.id, tertulis notifikasi jika toko online tersebut akan tutup pada 1 Maret 2016.
"Dengan sangat menyesal kami mengumumkan bahwa Rakuten Belanja Online tidak lagi tersedia bagi pelanggan untuk melakukan pembelian per 1 Maret 2016. Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda selama beberapa tahun ini dan kami harap Anda menikmati berbelanja di Rakuten Belanja Online.
Kami pastikan bahwa Anda dapat tetap berbelanja di Rakuten Belanja Online hingga tanggal 29 Februari 2016. Semua pesanan dengan pembayaran yang terkonfirmasi pada periode ini akan tetap dikirimkan.
Kami senang Anda telah menjadi pelanggan Rakuten dan kami berharap untuk dapat meluncurkan layanan Rakuten yang baru dan menarik dalam beberapa bulan mendatang. Harap jangan ragu untuk menghubungi kami apabila Anda ada pertanyaan atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut."
Meski demikian, Rakuten tetap akan melanjutkan operasi bisnis lain di kawasan Asia Tenggara, dan kantor pusat regional yang berlokasi di Singapura akan tetap dipertahankan.
Ke depannya, Rakuten mengatakan akan lebih berfokus ke pasar e-Commerce Jepang, yang mana diketahui mereka akan menjadi pemimpin pasar. Selain Jepang, e-Commerce asal Negeri Sakura tersebut akan melanjutkan operasinya di Taiwan, Asia Timur, dan Amerika Serikat.
Sebagai pengganti Rakuten Belanja Online, Rakuten berencana memperkenalkan aplikasi mobile marketplace Rakuma untuk pasar Asia Tenggara. Aplikasi yang berbasis C2C (customer-to- customer) ini memfasilitasi jual beli antar pengguna secara langsung melalui mobile interface. *